Kemampuan sumber daya manusia terkadang dipengaruhi oleh banyak hal. Bisa lewat pendidikan, kemampuan sejak lahir ada juga talentanya.
Kemampuan dalam kegiatan perekonomian tergantung dari seseorang dalam bekerja keras demi tercapainya target yang diinginkannya. Banyak yang ingin sukses namun tidak adanya kerja keras dan usaha maka sia - sialah.
Seorang ekonom dan juga filsafat asal Jerman Karl Marx berpendapat tentang ekonomi yang merupakan kajian yang mempelajari mengenai cara manusia dalam bertahan hidup pada suatu kelas sosial, yang berkaitan dengan pemanfaatan sarana produksi.
Akibat pengangguran yang tinggi dan rendahnya lapangan pekerjaan membuat seseorang berlomba-lomba menciptakan lapangan pekerjaan demi bertahan hidup dalam suatu kelas sosial.
Berbicara tentang menciptakan lapangan pekerjaan jika di wilayah Papua sangatlah jarang. Terlebih SDM Papua yang menciptakan lapangan pekerjaan demi menghadapi kerasnya kehidupan bahkan terlebih pada PPKM yang diterapkan pemerintah membuat banyak individu yang kewalahan menafkahi keluarga.
Terlebih pada lapangan pekerjaan yang diciptakan oleh masyarakat asli Papua atau lebih sederhananya lagi penjual asal Papua yang sukses di bidang ekonomi memang sangatlah jarang didengar, karena banyak yang ingin hanya instan saja tanpa ingin melewati yang namanya proses demi mencapai kesuksesan.
Salah satu penjual yang kali menarik perhatian ia seorang pemuda asal Genyem kabupaten Jayapura yang bernama Petrus berjualan roti bakar. Disaat banyak anak - anak muda Papua yang ingin menghabiskan masa mudanya dengan bergaya, bersenang-senang namun berbeda dengan pria yang satu ini. Sudah beberapa tahun ini ia berjualan demi kuliahnya dan juga menafkahi keluarga nya bahkan tanpa malu ia tetap berjualan dipinggir jalan raya.
Ia, Petrus asal Genyem merupakan salah satu putra daerah Kenambai Umbai rajin berjualan pada malam hari dipinggir jalan raya kampung Harapan distrik Sentani timur kabupaten Jayapura.
Pria berusia 36 tahun ini begitu setia dengan pekerjaan yang ditekuninya. Walaupun untuk pendapat masih dibilang sangatlah kecil karena ramainya penjual di sekitar kios - kios Stadion Lukas Enembe yang merupakan salah satu tempat dalam melaksanakan PON XX di Papua.
Terkait dengan jumlah pembeli, memang tidaklah ramai namun ada kalanya juga sangat ramai.
"Pembeli biasa saja, ada hari - hari hari tertentu sangat ramai pembeli namun ada juga sedikit dan ada juga tidak ada sama sekali. Namun intinya pembeli adalah raja, seberapa atau mau beli yang mana saya siap layani, ujar Petrus sang penjual roti bakar.
Pembeli diibaratkan seperti musiman, kadang ada kadang tidak ada namun tidak mematahkan semangat Petrus dalam berjualan.
Saat ditanya apa saja yang dijualkan, sambil menunjuk menu jualannya yang mang sangatlah banyak mulai dari roti bakar rasa strawberry dan Nanas yang harganya Rp.20.000,- hingga roti bakar rasa keju dan bluberi yang harganya Rp. 25.000,-.
"Saya menyediakan berbagai jenis menu rasa untuk roti bakar ini, ada rasa strawberry, nanas, coklat, bluberi, kacang dan sebagainya. Pembeli datang ingin menu yang mana saya siap layani, intinya mereka puas dan suka, dan sayapun bangga sebagai penjual karena mampu membuat pembeli senang, ujarnya.
Ada terdapat 18 menu pilihan dalam yang disediakan oleh Petrus dan untuk menu rasa yang ludes terbeli ia pun mengatakan tergantung pilihan pembeli.
"Saya memang menyediakan 18 menu rasa dan untuk yang paling laku banyak, terlebih yang rasa coklat dan kacang itu yang paling laku, sehingga sayapun menyediakan stok untuk dua rasa ini sangat banyak, ujarnya.
Semua orang yang membeli roti bakarnya merasa bangga karena dari segelintir pemuda asli asal Papua hanya ada beberapa saja yang bekerja sebagai penjual terlebih pada penjual roti bakar dan sangat salut untuk itu.
Bagi siapa saja yang bermukim di Jayapura, jika seandainya melewati jalan raya Sentani hawai atau Sentani Waena terlebih jika melewati kampung harapan tempat nya venue PON XX ini bisa mampir di kak Petrus dan rasakan hasil racikannya sendiri dalam mengolah roti bakar terbaik karena hanya dia yang merupakan salah satu putra Papua yang ingin berbisnis di dunia perekonomian.
Harapan besar Petrus agar usahanya bisa lebih baik kedepannya bahkan ia bisa mendapatkan tempat yang layak dalam berjualan terlebih. Ia ingin usahanya semakin besar bukan hanya berjalan di Jayapura namun bisa juga membangun cabang ke wilayah - wilayah lain di Papua dan di luar Papua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H