Kisruh terjadi lagi ditanah Papua, bukan masalah yang masih memanas di Nduga yang sampai saat ini tak kunjung selesai dan belum menemui titik terang.
Kali ini terjadi ditingkat Pendidikan lebih tepatnya di perguruan tinggi Universitas Papua (UNIPA) Manokwari. Perlu diketahui bahwa Universitas Papua (UNIPA) merupakan sebuah perguruan tinggi negeri yang berlokasi di kota Manokwari, Provinsi Papua Barat. UNIPA didirikan sejak tanggal 3 November 2000 berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 153 tahun 2000.
Kini masalah yang terjadi ialah masalah internal antara pihak kampus dan mahasiswa. Beberapa mahasiswa UNIPA memprotes kepada pihak kampus atas hasil seleksi lokal mahasiswa baru. mahasiswa yang tidak puas akan hasil tersebut membakar kampus UNIPA, membakar fasilitas belajar, menebang pohon, dan memecahkan kaca - kaca kampus dan sebagainya yang menimbulkan banyak kerugian.
Mahasiswa baru berjumlah 80 melakukan aksi demo di kampus sejak hari senin (19/07/2021) membakar ban bekas dan memalang kampus UNIPA, dan dilanjutkan pada hari Rabu (21/07/2021) dengan merusakkan rektorat memecahkan kaca - kaca rektorat UNIPA dan juga melakukan pemukulan terhadap Kepala Biro Akademik UNIPA.
Seperti dikutip dari akun Facebook milik Jusuf Sawaki mengatakan " Sejumlah gedung dan fasilitas di lingkungan UNIPA dirusak oleh sejumlah mahasiswa yang tidak puas terhadap hasil seleksi lokal penerimaan mahasiswa baru. Tdk hanya itu, beberapa org pegawai jg diserang dan dianiaya".
Korban Kepala Biro Akademik UNIPA| Sumber: Facebook Efraim Inekeb Maryen https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2969703689909745&id=100006104291256
Hal ini menunjukkan betapa rendahnya nilai seorang mahasiswa, apakah tidak bisa menunjukkan prosesnya lewat tulis namun dengan membakar kampus merupakan salah satu hal yang tidak patut dilakukan.
"Beginikah cara kalian menyampaikan aspirasi dan ketidakpuasan. ? Gedung bangunan yg kalian tempati menimba ilmu, kalian rusak dan bakar seperti itu. Ilmu Untuk Kemanusiaan, sama sekali tdk tercermin dlm diri kalian, ujar Jusuf Sawaki lewat akun facebooknya.
Diharapkan mahasiswa UNIPA Manokwari dan seluruh mahasiswa Papua, jika ada masalah atau hal - hal yang dianggap kurang memuaskan jangan memperotes dengan fisik seperti berkelahi, keroyokan, membakar dan sebagainya tetapi bisa menunjukkan lewat hal - hal yang baik sepantasnya seorang mahasiswa dalam menunjukkan aspirasinya.
Masalah inipun tidak sampai disini, rektor UNIPA Manokwari Mecky Sagrim surat menyurati kepada pihak kepolisian Manokwari agar hal ini harus ditindaklanjuti. Bahkan rektorpun sudah mengijinkan pihak kepolisian masuk ke kampus untuk melakukan penyisiran di setiap sudut kampus dan dapat menangkap mahasiswa yang melakukan aksi tak terpuji tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H