Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Guru - Akun Baru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada Dua Tipe Guru, Kamu Tipe Guru yang Mana?

26 Januari 2023   13:53 Diperbarui: 26 Januari 2023   14:01 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru adalah adalah seorang pengajar suatu ilmu yang bertugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarah, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik atau siswa. 

Setiap wilayah sangatlah membutuhkan seorang sosok guru. Cerdasnya seoarang anak akan lebih diasa oleh pendidik yang berkualitas. Semua sering mendengar kata pepatah, "jika seorang siswa cerdas tentu gurunya berkualitas".

Kini beberapa wilayah sedang mengalami krisis guru, bukannya hanya kekuarangan guru pada suatu sekolah tetapi juga kekurangan sosok guru yang memiliki hati yang ingin menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. 

Tahun-tahun terakhir ini banyak sorotan kepada guru yang bermutu dan berkompeten guna melahirkan generasi emas yang berkualitas. 

Melihat hal itu, semua tentu setuju bahwa ada 2 tipe guru yang sering jumpa di sekolah. 

1. Guru yang Dipanggil

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konsep kata dipanggil jarang ditemui. Namun secara pemaknaan, kata dipanggil berasal dari kata dasar panggil yang arti mengajak untuk mendekat. Jadi kata dipanggil artinyal mengajak seseorang atau kelompok untuk mendekat. 

Guru yang dipanggil artinya sosok pendidik yang dipanggil untuk mengajar di suatu tempat. 

2. Guru yang terpanggil

Terpanggil berasal dari kata dasar panggil. Terpanggil adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. 

Kata terpanggil memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga terpanggil dapat menyatakan suatu tidakan, keberadaan, dan pengalaman. 

Jika dikaitkan dengan pendidikan, guru yang terpanggil adalah sosok seorang guru yang memiliki hati terpanggil karena merasa keberadaannya sangat dibutuhkan oleh suatu sekolah. 

Guru yang dipanggil dan guru yang terpanggil banyak ditemui di sekolah-sekolah. 

Guru yang dipanggil dapat dimaknai dengan keberadaan sekolah yang sangat membutuhkan guru, sehingga ia memanggil siapa saja yang bersedia mengajar di sekolah tersebut. Apakah guru tersebut bisa menjalankan tugasnya dengan baik? Tentu jawabnya tidak, karena dirinya merasa dipanggil ia mau mengajar atau tidak, tidak masalah baginya. Ia lebih memerhatikan popularitas, gengsi dan gaji. Ia mudah tersinggung, ada masalah sedikit tentu ia akan keluar meninggalkan sekolah tersebut. 

Sedangkan guru yang terpanggil dimana sosok seorang guru yang merasakan bahwa almamaternya ataupun gelarnya pendidikan sangat berguna, ia bertanggungjawab dan ingin menjalankan tugasnya sebagai seorang guru dengan penuh tanggungjawab. Nama besar ataupun gaji tidak masalah baginya, asalkan ia bisa hidup menikmati apa yang ada, baginya tempat ia mengajar tidak membuat ia kaya tetapi ia bisa hidup. 

Guru yang dipanggil dan terpanggil banyak ditemui di Indonesia dan tentu saat ini generasi emas tidak membutuhkan guru yang dipanggil tetapi mereka ingin guru yang terpanggil, karena ciri-ciri guru ini tentu bakal membuat siswa mengalami banyak perubahan baik bisa membaca dan menulis bahkan tentu membuat siswa semakin smart. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun