Sumber: Liputan6.com
Liga 2 Indonesia musim 2022/2023 hingga kini belum menunjukkan titik terang bakal lanjut atau tidak. Walau melalui hasil pertemuan perwakilan klub dan PT LIB pada 24 Januari kemarin untuk membahas keberlanjutan Liga 2, namun hasilnya nihil.
Bukannya informasi Liga 2 yang tercium dalam pertemuan tersebut tetapi beberapa hal negatif yang mulai ada dalam kubu PSSI dan PT LIB.
Ada kalimat dugaan pemalsuan tanda tangan dan suap 15 juta mulai tercium dalam pertemuan tersebut. Kalimat tersebut terdengar yang menunjukkan betapa buruknya kinerja PSSI dan PT LIB.
Pemalsuan tanda tangan milik siapa dan siapa yang menerima suap 15 juta guna menghentikan Liga 2 musim 2022/2023 ? Hal ini yang sedang ditelusuri oleh beberapa perwakilan klub yang menginginkan Liga 2 tetap dilanjutkan.
Pemalsuan tanda tangan ditemui saat pertemuan PT Liga Baru Indonesia (PT LIB) dan pengurus PSSI menggelar pertemuan Owner Club Meeting dengan petinggi 20 klub Liga 2 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada 14 Desember 2022.
Seusai pertemuan, beredar kabar di media sosial bahwa lembar pernyataan perhentian Liga 2 musim 2022/2023 telah ditandatangani oleh oleh mayoritas peserta rapat.
Namun belakangan ini beberapa petinggi Liga 2 menolaknya dan karena tidak perna menandatangani surat pernyataan apapun saat pertemuan tersebut.
Beberapa petinggi klub Liga 2 akhir-akhir ini langsung menyuarakan bahwa mereka menolak perhentian L8ga 2 dan berharap tetap bergulir.
Seperti salah satu perwakilan Liga 2 Karo United. Melalui wakil ketuanya Effendy Syahputra yang mengaku hadir dalam pertemuan tersebut dalam rilisnya kepada beberapa media mengatakan tidak setuju Liga 2 dihentikan dan sempat ditawarkan uang 15 juta agar setuju Liga 2 dihentikan.
"Memang ada, pembagian itu ada. Saya pastikan itu ada tapi saya menolak dan saya tidak tahu siapa teman-teman yang menerima. Saya pastikan tawaran itu  itu ada asalkan menandatangani surat itu, " ucap Effendi, Rabu (25/1/).
Selain Karo United, dalam pertemuan tersebut yang menolak Liga 2 dihentikan antara lain Persiba Balikpapan, Bekasi Fc, PSIM, PSMS Medan, Sulut United dan Persipura.
Walaupun menolak perhentian Liga 2 namun Karo United justru masuk daftar klub yang ynag setuju Liga 2 dihentikan dan ternyata tanda tangannya dipalsukan dan diambil dari daftar absen peserta pertemuan.
"Tanda tangannya itu untuk absensi, tapi penulisan nama-namanya itu bukan tulisan kita, itu scan-scan saja, jadi aya kategorikan itu tanda tangan palsu dan saya tidak menuduh siapa pelakunya," ucap Effendi.
Hingga kini keberlanjutan Liga 2 masing simpang siur dan diharapkan dapat dilanjutkan terlebih pembentukan badan pengurus baru PSSI yang bakal dilaksanakan pada bulan Februari mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H