Puisi berjudul "Mama" khusus saya goreskan untuk mamaku sayang yang telah dipanggil Tuhan pada 12 November 2022.
___________________________
                   M A M A
             (Cipta: Erenzh Pulalo)
Mama..
Hati ini sangat susah sekali
Engkau pergi disaat aku belum siap menerima kesepian tanpamu
Mama..
Senyumanmu masih teringat di ingatanku
Pelukkan dimasa kecilku masih terasa hangat hingga saat ini
Mama..
Dalam kesakitanmu namaku masih kau sebut
Engkau menderita dengan sakitmu
Tetesan air mata menandakan berapa menderita dirimu
Mama..
Kau pergi terlalu cepat
Kau berlangkah lebih dulu
Kala belum menikmati hasil capek dan keringat dalam membesarkanku
Mama..
Air mata ini akan terus menetes tanpa henti
Air mata ini tidak akan kering dan terus mengalir
Kala mengingat kasih sayangmu kepadaku
Mama..
Hari ini kau pergi meninggalkanku
Kau menyatu dengan tanah
Namun kasih sayangmu tetap menyatu denganku
Mama..
Kau pergi disaat aku belum menerima kenyataan ini
Kau pergi disaat aku belum membahagiakanmu dengan hasil kerjaku
Mama..
Disaat pagi hari aku mendengar suara indahmu
Memohon agar Tuhan selalu melindungi dan memberkatiku
Kini, suara merdumu telah hilang dibawah liang tanah
Terima kasih mama
Sudah membesarkanku
Sudah mendidikku
Bahkan sudah menyekolahkanku hingga selesai
Hati ini sebenarnya sangat berat melepaskanmu
Hati ini terasa peri saat kehilanganmu
Namun kenyataan ini saya harus terima dengan lapang dada
Karena rencana Tuhan selalu yang terbaik
Mungkin ini rencanaNya agar kau tenang di alam sana
Kau tidak sakit lagi
Mama..
Tak ada kata indah yang bisa saya ucapkan
Hanya ingin katakan terima kasih
Kaulah mama terbaikku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H