Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Guru - Akun Baru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mama

14 November 2022   16:56 Diperbarui: 14 November 2022   16:57 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi berjudul "Mama" khusus saya goreskan untuk mamaku sayang yang telah dipanggil Tuhan pada 12 November 2022.
___________________________
                                     M A M A
                         (Cipta: Erenzh Pulalo)

Mama..
Hati ini sangat susah sekali
Engkau pergi disaat aku belum siap menerima kesepian tanpamu

Mama..
Senyumanmu masih teringat di ingatanku
Pelukkan dimasa kecilku masih terasa hangat hingga saat ini

Mama..
Dalam kesakitanmu namaku masih kau sebut
Engkau menderita dengan sakitmu
Tetesan air mata menandakan berapa menderita dirimu

Mama..
Kau pergi terlalu cepat
Kau berlangkah lebih dulu
Kala belum menikmati hasil capek dan keringat dalam membesarkanku

Mama..
Air mata ini akan terus menetes tanpa henti
Air mata ini tidak akan kering dan terus mengalir
Kala mengingat kasih sayangmu kepadaku

Mama..
Hari ini kau pergi meninggalkanku
Kau menyatu dengan tanah
Namun kasih sayangmu tetap menyatu denganku

Mama..
Kau pergi disaat aku belum menerima kenyataan ini
Kau pergi disaat aku belum membahagiakanmu dengan hasil kerjaku

Mama..
Disaat pagi hari aku mendengar suara indahmu
Memohon agar Tuhan selalu melindungi dan memberkatiku
Kini, suara merdumu telah hilang dibawah liang tanah

Terima kasih mama
Sudah membesarkanku
Sudah mendidikku
Bahkan sudah menyekolahkanku hingga selesai

Hati ini sebenarnya sangat berat melepaskanmu
Hati ini terasa peri saat kehilanganmu
Namun kenyataan ini saya harus terima dengan lapang dada
Karena rencana Tuhan selalu yang terbaik
Mungkin ini rencanaNya agar kau tenang di alam sana
Kau tidak sakit lagi

Mama..
Tak ada kata indah yang bisa saya ucapkan
Hanya ingin katakan terima kasih
Kaulah mama terbaikku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun