Pernahkah anda ke Pasar lalu menawari harga barangnya, dan pernahkah anda ke supermarket lalu menawari harga barangnya. ? Dua hal ini merupakan contoh kasus yang sering kita lakukan bukan ?
Saya ingin membuka pemahaman anda, bahwa pasar dan supermarket merupakan tempat penjualan dari proses barang yang berbeda.
Barang-barang yang dijual di supermarket merupakan barang yang sudah pasti dan harga yang sudah pasti tanpa diganggu gugat. Jika harga seikat sayur yang diletakkan di mesin pendingin dan harganya sudah ditempel Rp.7.000,- tetap harga tersebut, anda tidak bisa membawa seikat sayur ke kasir lalu menurunkan harga menjadi Rp.4.000,-, mereka akan menertawai anda.
Sedangkan sayur seikat Rp.7.000,- di pasar, anda bisa nego harga menjadi Rp.4.000,- dan coba bayangkan saat anda menawari harga barangnya ? Perasaan penjual sedikit berbeda saat anda membeli dengan Rp.7.000,- dan harga nego Rp.4.000,-.
Satu hal yang perlu dicamkan oleh setiap kita yang suka ke pasar dan menawari harga barang dari mama-mama yang berjualan. hasil jualan mereka merupakan hasil dari kerja keras. Mereka mencangkul tanah, menanam tanaman, merawatnya hingga panen.
Mereka memetiknya lalu dengan kaki telanjang mereka berjalan kaki dan memikul barang jualan yang berat lalu menuju ke pasar untuk berjualan,. harapan mereka hanya satu. Barang jualan laku agar bisa menyekolahkan anak-anaknya dan bisa membeli semangkok beras untuk bisa makan.
Kalian ke supermarket membeli barang tanpa nego langsung bayar bukan ? Anda tidak sadar, anda sedang memperkaya pemilik supermarket yang sudah kaya. Sedangkan mama-mama di pasar, dari kekurangannya ia berjualan, malah kalian nego harganya. Bukannya jika sayur satu ikat dengan harga Rp.7.000,- anda membeli tanpa tawar dengan sendirinya anda membantu kekurangannya ? Ia bisa pulang naik taxi tidak jalan kaki lagi, ia bisa membayar SPP sekolah anaknya, ia bisa membeli semangkok beras agar keluarganya bisa menikmati enaknya nasi ?
Tulisan ini saya sengaja tulis, agar menjadi refleksi buat kita dan bisa merubah paradigma kita dalam berbelanja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H