Papeda adalah salah satu makanan pokok masyarakat timur Indonesia, terlebih Papua. Pada setiap acara ataupun perayaan, salah satu menu yang selalu menghiasi meja makan adalah papeda.
Mungkin sebagian besar orang diluar Papua belum mengetahui apa itu papeda bahkan ada juga yang belum melihat dan mencicipinya.
Papeda adalah makanan berupa bubur sagu khas Papua yang biasa disajikan dengan ikan atau lauk lainnya sebagai pelengkap rasa. Diolah dari sagu, papeda selalu menjadi pengganti beras bagi masyarakat Papua.
Apakah papeda bermanfaat bagi anak ?
Bagi anak-anak Papua, papeda sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Ditempat lain seorang bayi memasuki usia enam bulan, orangtuanya lebih banyak memberikan bubur sun ataupun makan bayi instan yang sudah tersedia di mall ataupun dibuat sendiri. Namun keunikan di Papua, orangtua lebih memberikan papeda.
Dengan diisi dalam air lalu dipotong-potong lalu disuapin ke anak. Terkadang anak yang baru pertama kali memakannya ia tolak bahkan hanya masuk sebatas mulut lalu dikeluarkan lagi, namun lama kelamaan dengan sering memakan papeda, ia akan ketagihan untuk makan terus.
Konsep turun-temurun yang dibawakan oleh orangtua bahwa jika seorang anak makan papeda dari kecil, jika ia tumbuh besar akan menjadi individu yang kuat. Hal ini masih terbawa hingga saat ini.
Papeda yang merupakan makanan pokok perlu di makan atau di konsumsi oleh anak karena dalam papeda mengandung sumber energi. Perlu diketahui dalam papeda terdapat 15 gram komposisi karbohidrat dan 61 kalori.
Selain sumber energi bagi anak, papeda juga mengandung antioksidan yang artinya jika seseorang anak mengkonsumsi papeda dengan demikian menekan resiko penyakit jantung dalam tubuhnya.
Selain itu juga, dalam sagu yang merupakan bahan utama pembuatan papeda ini mengandung 7,6% pati resistan, sehingga jika anak mengkonsumsi papeda dengan demikian akan menurunkan resiko diabetes hingga ia tumbuh menjadi besar.
Dengan mengkonsumsi papeda juga dapat membantu anak dalam melancarkan pencernaan karena dalam papeda mengandung 0,5 mg kandungan serat.
Beberapa hal diatas hanya sebatas teori yang perlu diketahui oleh setiap orangtua bahwa papeda bukan soal makan kuliner dan makanan lokal namun memiliki banyak manfaat terlebih bagi tumbuh kembang anak-anak kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H