Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Guru - Akun Baru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dinilai Melecehkan Budaya Papua, Aliansi PAPEDA: Ruhut Sitompul Segera Klarifikasi

16 Mei 2022   07:52 Diperbarui: 16 Mei 2022   07:55 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Politikus PDIP kembali membuat ulah, kali ini Ruhut Sitompul yang membuat Indonesia semakin panas ketika mengunggah foto gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenakan pakaian ada suku Dani Papua di akun twitternya.

Dalam unggahan foto tersebut terlihat jelas mantan menteri pendidikan ini mengenakan pakaian ada suku Dani lengkap dengan memakai koteka.

Banyak yang bertanya-tanya apakah foto tersebut asli atau hoax ? Banyak netizen hingga saat ini masih mencari tahu akan kebenarannya. Untuk itu, Dedy Permadi yang merupakan juru bicara Kominfo beberapa saat lalu mengatakan Kominfo saat ini sedang melakukan penulusuran terkait kebenaran foto tersebut dan akan melakukan tindak lanjut.

"Kementerian Kominfo saat ini sedang melakukan penulusuran terkait kebenaran foto tersebut. Kami akan melakukan tindak lanjut yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya.

Disamping penelusuran keaslian foto tersebut, saat ini masyarakat Papua dibuat geram akibat foto yang di unggah oleh Ruhut Sitompul. Salah satu komentar dari ketua umum Aliansi Papua Peduli Damai (PAPEDA) Yulianus Dwaa saat dihubungi tadi pagi (16/05/2022), ia mengutuk dan mengecam sikap pelecehan budaya Papua.

"Selaku putra Papua, saya mengutuk dan mengecam sikap pelecehan budaya di negara kita," ujar Yulianus Dwaa.

Budaya di Indonesia dan terlebih Papua memiliki nilai estetika yang tinggi dan sudah dianggap ibu. Ada ibu kita bisa ada dan ada budaya Papua hingga kini masih ada dan semakin kuat, jadi setiap individu tidak diijinkan untuk melecehkan dan melunturkan. Ketua umum Aliansi PAPEDA bahkan meminta klarifikasi dari pihak-pihak yang melecehkan budaya Papua, jika tidak akan membawa persoalan ini ke ranah hukum.

"Juga meminta klarifikasi dari pihak-pihak yang melecehkan budaya Papua, jika tidak kami Aliansi PAPEDA akan membawa persoalan ini ke ranah hukum di negara kita," tutup Dwaa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun