Tim Persipura Jayapura | Tangkap Layar Dokpri
Musim 2021-2022 merupakan musim terberat bagi Persipura Jayapura dalam menjalani setiap pertandingan yang sudah di fokuskan di Bali.
Melakoni 34 laga baik home ataupun away, Persipura hanya mampu memenangi 10 laga dan sembilan kali seri. Sebenarnya harus 39 poin namun akibat mogok bermain kontra Madura United di putaran kedua menjadi biang kerok degradasi dengan dikurangi tiga poin sehingga Persipura mengakhiri liga 1 Indonesia musim 2021-2022 dengan 36 poin.
Persipura dipastikan degradasi walaupun memiliki poin yang sama dengan Barito Putera, namun tim Mutiara Hitam ini kalah head to head sehingga harus turun kasta bersama Persela Lamongan dan Persiraja Banda Aceh.
Musim 2021-2022 merupakan musim terberat Persipura sehingga degradasi, karena ada banyak problem yang dijalani di musim terberat ini, hal-hal ini dikatakan realita karena hal tersebut yang membuat Persipura Jayapura patah arang sehingga tidak bisa bersaing dengan kontestan klub liga 1 Indonesia lainnya. Ada banyak realita kehancuran Persipura, seperti:
1. Dicoretnya Boaz Solossa dan Yustinus Pae;
Jika dilihat kualitas pemain Persipura dari belakang hingga striker, semua memiliki kemampuan bermain yang sangat baik. Skill, kecepatan dan ketenangan sudah tertanam dalam diri pemain Papua, hanya seperti mereka seperti kehilangan sosok pemimpin, panutan dan teladan bagi pemain muda lainnya.
Perlu diketahui, pada 5 Juli 2021 Persipura secara resmi mencoret legenda hidup Boaz Solossa dan Yustinus Pae akibat masalah indisipliner.
Semua sudah tahu siapa itu Boaz Solossa dan Yustinus Pae dalam tubuh Persipura dan bukan saja Persipura semua anak-anak muda Papua sangat mengidolakan kedua sosok ini. Saat di coret, mereka mempertanyakan bahkan memarahi manajemen Persipura yang tanpa ampun mencoret legenda hidup Persipura.
Memasuki awal musim hingga berakhir nya walaupun Yustinus Pae sudah bergabung di putaran kedua, namun tetap saja mereka merindukan Boaz Solossa.
Kehilangan panutan berdampak pada permainan pemain muda yang sangat membutuhkan pemimpin dan pemain senior sehingga gairah bermain sepakbola bola Persipura turun drastis.