"Oh ya?, kenapa begitu?" Ibu bertanya sambil mengelus rambut Rina.
"Aku ingin mengobati mbok Nah agar dia gak sakit stroke lagi. Aku mau mengobati bapak tua anak sulungnya mbok Jem, agar dia bisa bekerja lagi dan mencari uang untuk mbok Jem. Aku ingin punya banyak uang agar aku bisa memberi sembako yang banyak untuk mbok Nah, mbok Jem, mbok Narti, mak Ti, dan mak Sri. Bu, kasihan sekali mereka." Mata Rina berkaca kaca saat mengatakannya.
"Tentu saja, ibu akan berdoa setiap saat agar kamu bisa mencapai semua yang kamu harapkan, agar kamu bisa menjadi dokter dan punya banyak uang. Dan nanti setelah cita cintamu tercapai, kamu tidak hanya bisa membantu mbok Narti, mbok Jem, mbok Nah, mak Ti, atau mak Sri, tapi kamu bisa membantu lebih banyak lagi orang yang membutuhkan, amiiiin." Ibu mencium kening Rina dan adik kecilku itu tertawa bahagia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H