Erenbeckam no 16
Â
Merdeka!
Lirih suara bukan teriakan lantang
Air di mata tuanya menggenang
Duka apa yang kau rasa?
70 tahun, tidakkah cukup membuatmu bahagia
*
Kami adalah para perebut kemerdekaan
Keringat, darah, juga nyawa dikorbankan
Demi siapa?, demi anak cucu di hari kemudian
Seperti kamu, dia, seperti kalian
**
Tapi lihat yang terjadi
Mereka saling mencaci saling memaki
Menghujat sana mencemooh sini
Dari pagi hingga bergantinya hari
***
Tarik kukang senjata tembak penjajah
Bukan menembak kepala saudara
Kepalkan tangan bela negara
Bukan membela kepentingan mereka yang berharta
****
Lihat!, seperti inikah para penerusku
Penjaga tumpah darah tanah lahirku
Kebanggaan berganti malu
Ibu pertiwi menangis pilu
*****
Merdeka!
Lirih tak terdengar
Mata tuanya pelan terpejam
Lalu sepi, sepi, dan hilang
Â
*
Karya ini orisinil dan belum pernah dipublikasikan
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H