Panggung sandiwara
Ceritanya mudah berubah...”
Maka, setidaknya kita mendapatkan sedikit gambaran, bahwasanya dalam kehidupan bermasyarakat, diibaratkan seperti panggung sandiwara yang ceritanya mudah berubah.
Maksudnya adalah, pada setiap ruang seperti lingkungan masyarakat, atau dalam bahasa lain mungkin disebut dengan sistem sosial, bisa jadi akan memberikan “cerita” yang berbeda satu sama lain, dan juga setiap individu anggotanya juga akan memiliki status dan peran yang berbeda.
Sebagai contoh, seorang siswa ketika dalam lingkup sekolah akan memiliki status dan peran sebagai pelajar yang sedang belajar di sekolah. Akan tetapi hal tersebut akan berubah ketika ia berkecimpung dalam suatu komunitas di luar sekolanya, bisa jadi status atau perannya akan berubah, misalnya menjadi ketua komunitas.
Di sisi lain, ketika di sekolah seorang guru, status dan perannya adalah sebagai pengajar, namun ketika di luar sekolah, bisa saja guru tersebut berubah menjadi ketua RT, ataupun Takmir Masjid di lingkungan tempat tinggalnya.
Sebagai pemain atau aktor dalam suatu sandiwara, tentunya setiap status dan peran tersebut memiliki arti masing – masing. Maknanya adalah, setiap unsur yang ada dalam suatu sistem sosial memiliki fungsi tersendiri, dan juga keberadaannya akan memberikan dampak bagi bagian yang lain.
Misalnya, dalam kasus yang sama seperti uraian sebelumnya, keberadaan dari pelajar akan berpengaruh bagi pengajarnya, demikan juga sistem sosial berupa lembaga sekolah tersebut, dan hal tersebut juga berlaku sebaliknya.
Apabila dikaitkan dengan serial Moriarty The Patriot, maka akan memunculkan keberadaan Sherlock Holmes sebagai protagonis utama dalam panggung sandiwara Moriarty. Dalam hal ini pihak lord of crime membutuhkan peran dari Sherlock, begitu pula sebaliknya, rasa penasaran Sherlock akan membutuhkan trik – trik dan startegi yang dijalankan oleh pihak Moriarty untuk dibongkar dan dipecahkan.
Keterkaitan dengan Analogi Durkheim
Sebenarnya secara tidak langsung, konsep status dan peran juga dapat digambarkan dari sebuah teori, yaitu struktural fungsionalisme, yang kemudian lebih dikenal juga dengan istilah fungsionalisme. Salah satu tokoh terkenalnya adalah Emile Durkheim.