Industri 4.0 mengantarkan kita ke zaman modern yang sebagian kegiatan sudah terkoneksikan ke internet. Industri pertelevisian menghadapi persaingan dengan media-media online yang lebih mudah diakses oleh pengguna dimanapun dan kapanpun. Hal ini harus membuat stasiun televisi untuk terus berinovasi agar menarik. Kemajuan teknologi di era Industri 4.0 juga memajukan penyebaran informasi. Perilaku masyarakat di industri 4.0 khususnya di bidang informasi sudah banyak berubah, karena dulu masyarkat gemar mengkonsumsi media massa namun sekarang lebih gemar mengkonsumsi informasi pada media sosial.
Perilaku yang berubah tersebut mencakup masyarakat luas khususnya generasi Y dan Z dan mereka sudah hampir tidak memerlukan media konvensional. Hal ini akan menyebabkan runtuhnya media konvensional karena beberapa alasan, seperti harga produksi surat kabar semakin meningkat, dan juga beberapa media cetak atau tabloid mulai gulung tikar. Media online dinilai lebih efisien dibandingkan media konvensional, hal itu dikarenakan mudahnya mengakses media online. Media konvensional juga hanya berlaku 1 arah, berbeda dengan media sosial atau online yang bisa dua arah. Keunggulan dari media sosial atau online juga sangat murah dan terjangkau modalnya, karena hanya membutuhkan internet dan perangkat yang sudah bisa terkoneksi dengan internet.
Namun pada saat ini, industi pertelevisian bukan berarti sudah tumbang atau runtuh. Televisi harus bisa membuat strategi dan inovasi agar tetap eksis di industri 4.0. Solusi terbaik agar televisi tetap eksis adalah dengan melakukan konvergensi yang artinya melakukan pergabungan atau merge antara media konvensional dan media online. Media konvensional mulai memasuki media online  dengan memiliki website beritanya sendiri. Media juga bisa membuat strategi seperti digital ecosystem plan, yang isinya adalah inovasi media konvensional dengan membuat beberapa program di media online seperti podcast,website news, dan lain-lain.
Di industri 4.0 ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh televisi agar tetap eksis di masyarakat, caranya yaitu :
1. Use The Star
Bintang tamu atau artis sangat diperlukan untuk dimasukkan ke program televisi konvensional agar bisa menarik perhatian publik dan agar publik bisa terus menonton televisi karena ada bintang tersebut. Salah satu caranya adalah dengan cara mengambil bintang dari platform online seperti youtube dan dimasukkan ke program TV, dengan begitu orang yang melihat bintang tersebut di youtube akan menonton TV yang ada dianya juga.
2. Use The Format
Gunakan format yang cepat karena masyarakat sekarang khususnya milenial cepat bosan dengan tayangan yang lama. Hal itu karena masyarakat milenial sudah ada prinsip belajar sebanyak-banyaknya dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Konten yang terlalu panjang akan menyebabkan masyarakat akan menoleh ke platform lain. Format televisi juga harus memuat konten sebanyak-banyaknya dan waktu sesingkat-singkatnya.
3. Content is the King
Konten adalah segalanya, televisi harus memuat konten yang sedang tranding selaras dengan media sosial. Hal itu untuk menarik perhatian masyarakat dan tidak akan bosen untuk ditonton. Masyarakat juga akan tergerak untuk menonton televisi
4. Watch and Learn
Media televisi harus melihat terlebih dahulu sesautu yang menarik di media online atau sosial dan harus mempelajari konten tersebut agar bisa diterapkan di televisi yang akan dikemas dengan menarik.
5. Adapt
Media televisi harus cepat beradaptasi dengan cara konvergensi dengan media sosial atau online, hal ini akan mempertahankan penonton untuk tetap menikmati tayangan di televise.
Dengan strategi tersebu diharapkan media televisi akan terus eksis dan bertahan di era digital 4.0 dan akan terus berinovasi agar telihat menarik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H