Mohon tunggu...
Erdila Elmayana
Erdila Elmayana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya berwisata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerita di Balik Tempat Wisata Bersejarah Keraton Kanoman

2 April 2024   20:02 Diperbarui: 2 April 2024   20:15 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo sobat-sobat online

Saya ingin memperkenalkan lebih dalam tentang keraton Kanoman. Kalian semua pasti tidak asing kan dengan nama tersebut, yuk mari simak cerita tentang Keraton Kanoman Cirebon supaya kalian lebih mengetahui latar belakang tempat bersejarah ini.

Keraton Kanoman merupakan salah satu dari dua bangunan Kesultanan Cirebon, ketika Keraton Kanoman berdiri pada tahun 1678 M, Kesultanan Cirebon terdiri dari Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Kehebatan Islam di Jawa Barat tidak lepas dari Cirebon. Keraton Kanoman didirikan oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya yang bergelar Sultan Anom I sekitar tahun 1678. 

Keraton Kanoman masih mengikuti adat istiadat dan pepakem. contohnya seperti apa aja si? di antaranya melaksanakan tradisi Grebeg Syawal,seminggu setelah Idul Fitri dan berziarah ke makam leluhur, Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon Utara. Peninggalan-peninggalan bersejarah di Keraton Kanoman erat kaitannya dengan syiar agama Islam yang giat dilakukan Sunan Gunung Jati, yang juga dikenal dengan Syarif Hidayatullah.

Di belakang Pasar Kanoman terdapat kompleks Keraton Kanoman yang luasnya sekitar 6 hektar. Sultan kedua belas bernama Raja Muhammad Emiruddin dan keluarganya tinggal di istana itu. 

Keraton Kanoman merupakan sebuah kompleks besar yang terdiri dari bangunan-bangunan tua. Kompleks Keraton Kanoman merupakan kompleks tertua di Cirebon, karena Gedung Witana di belakang kompleks yang merupakan rumah Pangeran Walasungsang dibangun pada tahun 1428 [1], sedangkan Dalem Agung terletak di sebelah timur Pakungwat (Birch Bersih). ) kompleks kastil dibangun pada tahun 1430.

Di keraton ini masih terdapat barang barang, seperti dua kereta bernama Paksi Naga Liman dan Jempana yang masih terawat baik dan tersimpan di museum. Bentuknya burak, yakni hewan yang dikendarai Nabi Muhammad ketika ia Isra Mi'raj. 

Tidak jauh dari kereta, terdapat bangsal Jinem, atau Pendopo untuk Menerima tamu, penobatan sultan dan pemberian restu sebuah acara seperti Maulid Nabi. Dan di bagian tengah Kraton terdapat kompleks bangunan bangunan bernama Siti Hinggil.

Area Alun-alun Keraton Kanoman teridiri dari Pancaratna.

Sumber gambar Wikipedia 
Sumber gambar Wikipedia 
Cungkup Alu, Cungkup Lesung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun