Oleh: Ni Kadek Erayanti (16) Prodi Akuntansi FEB Universitas Mahasaraswati Denpasar
Indonesia merupakan satu dari 160 Negara yang terkena imbas dari pandemi COVID 19. Hal ini berdampak pada lesunya beberapa sektor bisnis yang mengharuskan adanya interaksi langsung antar manusia seperti pariwisata, pameran dan lain-lain, berbagai larangan telah dianjurkan oleh pemerintah guna memutus rantai penyebaran COVID 19 salah satunya dengan melaksanakan social distancing atau larangan untuk melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak bersifat mendesak.
Dampak lain yang ditimbulkan dari pandemi ini adalah berkurangnya pendapatan dari masyarakat termasuk pengusaha yang kehilangan banyak pelanggannya, kondisi  ini tentu sangat menyulitkan beberapa pihak yang merasa dirugikan dengan adanya wabah ini bahkan hampir semua orang merasakannya terlebih Negara Indonesia yang saat ini mengalami kelesuan perekonomian dan sebagian besar masyarakatnya bergantung di sektor pariwisata yang mengalami kerugian lebih besar dibandingkan dengan sektor lainnya.
Banyak karyawan yang harus dirumahkan sebab ketidakmampuan perusahaan didalam menggaji karyawannya, kondisi ini tentu sangat berpengaruh terhadap kondisi keuangan mereka, sementara pengeluaran tetap harus dibayarkan misalnya tagihan listrik bulanan maupun angsuran kredit atau sepeda motor.
Untuk dapat mengatasi krisis keuangan ditengah pandemi ini, diperlukan beberapa cara sebagai berikut :
1. Atur Ulang Keuangan
Tidak ada yang tahu kapan wabah ini akan berakhir, namun antisipasi harus terus dilakukan termasuk yang berkaitan dengan keuangan. Jika merasa kondisi keuangan telah mengkhawatirkan, segera atur ulang keuangan dengan memprioritaskan pengeluaran-pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari dan meminimalkan pengeluaran yang dianggap kurang perlu.
2. Mengambil Peluang Usaha
Di tengah situasi seperti sekarang ini banyak peluang usaha yang dapat diambil untuk bisa menghasilkan keuntungan, berkaitan dengan anjuran pemerintah yang melarang mengadakan aktivitas diluar rumah maka membuka bisnis online akan memberikan peluang yang besar dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini akan memudahkan didalam mempromosikan produk yang akan dijual.
3. Berhenti Menggunakan Kartu Kredit
Menghentikan penggunaan kartu kredit untuk sementara waktu ditengah situasi pandemi seperti sekarang ini merupakan tindakan antisipasi adanya tagihan di kemudian hari sehingga bisa lebih memfokuskan diri untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
4. Meminjam Dengan Segera
Jika kondisi keuangan yang dialami kian memburuk dan bersifat mendesak ada baiknya untuk meminjam segera kepada pihak lain baik saudara ataupun mengajukan permohonan pinjaman ke Lembaga Keuangan (Bank, Koperasi) namun juga harus dipertimbangkan secara matang bagaimana cara yang akan ditempuh nantinya untuk melakukan pembayaran agar tidak menimbulkan kesulitan di masa mendatang.
Krisis keuangan yang sedang dihadapi oleh hampir seluruh masyarakat tidak hanya di Indonesia bahkan seluruh dunia yang merasakan dampak dari pandemi ini memang sangat sulit , namun apabila masyarakat dapat mengalokasikan dananya dengan tepat krisis keuangan ini akan dapat teratasi, meskipun belum tahu kapan wabah ini akan berakhir ada baiknya untuk tetap antisipasi bagaimana caranya untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu dan mengesampingkan kebutuhan lainnya yang tidak bersifat mendesak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H