Mohon tunggu...
Erasmus daputra
Erasmus daputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STFT Widya Sasana Malang

Ketika senja kemballi ke peeraduan Aku tertunduk seperti menngisyaratkan Kataku termakan waktu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Kemanusiaan dalam Sila Kedua sebagai Penangkal Radikalisme di Kalangan Mahasiswa

6 Oktober 2021   12:11 Diperbarui: 6 Oktober 2021   12:17 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika menilik lebih jauh peristiwa di atas rupa-rupanya ada oknum-oknum tertentu yang berada di belakang atau mensuplai mahasiswa sehingga merusak segala fasilitas umum. Peristiwa ini masuk dalam kategori radikalisme karena menginginkan perubahan dengan cara kekerasan. Pertanyaanya adalah di manakah rasa kemanusiaan yang dimiliki oleh para mahasiswa sehingga merusak segala fasilitas saat melakukan demonstrasi? 

Pikiran mereka seakan dicuci sehingga rasa kemanusiaan sebagagaimana tertera dalam sila kedua pancasila seakan kosong dan kekerasanlah menjadi jalan satu-satunya untuk menyelesaikan suatu masalah. Paham radikalisme saat ini belum hilang dari kalangan mahasiswa. Maka perlu membuat suatu solusi yang tepat agar bisa menangkal paham radikalisme di kalangan mahasiswa. 

Menilik Nilai Pancasila Pada Sila Kedua 

Pancasila adalah sebuah ideology Negara yang harus dijunjung tinggi. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya bersarat makna yang sangat dalam dan luas. Secara de facto nilai-nilai pancasila sudah tertanam dalam diri masyarakat Indonesia. Akan tetapi melihat realitanya nilai-nilai itu semakin pudar seiring masuknya paham radikalisme yang merasuk pikiran masyarakat terutama mahasiswa saat ini. "Kemanusiaan yang adil dan beradab" adalah bunyi sila kedua yang maknanya sangat dalam berkaitan dengan kemanusiaan. Berbicara tentang sila kedua pancasila berarti berbicara tentang rasa kemanusiaan, rasa keadilan antar sesame serta rasa menerima satu sama lain sebagai ciptaan Tuhan. 

Kemanusiaan dalam sila kedua pancasila merupakan unsur hakiki manusia itu sendiri yang mencakup keberadaanya sebagai ciptaan Tuhan serta memiliki kedudukan kodrat sebagai gambar dan rupa Allah.[7] Ketika direfleksikan lebih dalam bahwa sila kedua pancasila ini menyangkut bagaimana kita manusia berelasi dengan sesama. 

Relasi yang intim dan erat perlu dibangun dengan tujuan agar apa yang dimpikan oleh Sang Pencipta yaitu kesamaan kodrati dapat diwujudkan. Manusia memang beerjalan bersama-sama di dunia ini dengan tujuan satu namun dengan cara yang berbeda. 

Manusia selalu membutuhkan orang lain. Maka dengan demikan ia harus membangun relasi yang adil dan beradab dengan sesamanya sehingga bukan lagi perpaduan antara "aku" dan "sesamaku" mnelainkan "keberadaan bersama".[8] Sikap menerima satu sama lain sebagai ciptaan Tuhan adalah impian sejati bagi manusia seluruhnya. 

Sehingga nilai kemanusiaan di sini sangatlah dijunjung tinggi apabila mengakui keberadaan orang lain, bersikap adil dengan orang lain serta menjadi manusia yang beradab. Sehingga paham radikalisme bisa ditepiskan apabila kita bisa menerima keberadaan orang lain, keyakinan orang lain dan menjadi orang yang pancasilais yaitu penganut, pembela, pejuang dan menjadi benteng pancasila. 

Menjunjung Tinggi Nilai Kemanusiaan Sebagai Penangkal Radikalisme dalam Perspektif Sila Kedua

Bagaimana kita menjunjung tinggi nilai kemanusiaan untuk menangkal gerakan atau paham radikalisme dalam diri para mahasiswa? Sila kedua pancasila jika menilik lebih jauh itu sudah terjawab yaitu mengakui keberadaan orang lain sebagai ciptaan dan gambar serta rupa Allah, menjadi manusia yang adil terhadap sesame serta menjadi pribadi yang beradab. 

Memang berat untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari apabila sudah dirasuki oleh paham radikalisme. Sebagaimana nilai sila kedua pancasila itu sendiri sebelum bertindak harus melihat diri sendiri dulu bahwa apakah saya diperlakukan oleh orang lain sama seperti saya memperlakukan orang lain atau tidak? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun