Mohon tunggu...
erang risanto
erang risanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

semua bisa dibicarakan...

Selanjutnya

Tutup

Drama

Memproduksi Produksi Pertunjukan

24 Maret 2012   08:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:32 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Erang Risanto

Selayang Pandang tentang Produksi

Salah satu tujuan kerja kesenian adalah pementasan (atau pameran untuk seni rupa). Dalam pengertian paling sederhana, manajemen adalah perencanaan sebuah produksi hingga sampai ke tangan konsumen (penonton). Menurut Ratna Riantiarno, manajemen kesenian hanyalah semacam alat untuk mencapai tujuan, dan bukan tujuan itu sendiri. Ia harus sanggup untuk membantu sang seniman untuk sampai pada pencapaian mutu artistiknya. Dia bukan marked oriented, melainkan product oriented. Yang kerap menjadi “masalah”, adalah produk kesenian tidak mempunyai pasar yang ajeg, tidak seperti produksi barang jadi (kaos misalnya). Oleh karena itu, pasar harus diciptakan. Dalam hal inilah produksi berkreasi. Produksi dituntut untuk kreatif menjaring penonton untuk berapresiasi terhadap produk seni yang dihasilkan senimannya. Karena itu antara produksi dan seniaman (artistik) idealnya selalu bertukar pikiran dan saling memahami satu sama lain, supaya terjalin kepekaan yang sama terhadap produk seni yang akan dihasilkan.

Secara umum, kerja produksi ada dua:


  1. menyiapkan tontonan
  2. mendatangkan penonton.

Hal nomor satu beranjak dari anggapan bahwa produksi tidak lagi bekerja pada waktu hari pementasan. Ini tidaklah selamanya benar. Ketika pementasan, produksi merupakan saluran komunikasi untuk menjaga supaya pementasan berjalan baik. Mereka harus selalu tenang dan waspada selama pementasan, karena dalam sebuah pementasan tidak jarang terjadi hal-hal yang di luar dugaan yang membutuhkan penganganan khusus. Hal nomor dua berkaitan dengan administrasi pertunjukan Secara umum, administrasi pertunjukan meliputi, (1) pengendalian uang, (2) pemasaran / publikasi, dan (3) kerumahtanggaan.

Pengendalian keuangan dalam pengertian sederahana adalah mengendalikan uang masuk dan uang keluar. Pengetatan pengeluaran harus dilakukan dengan koordinasi yang baik antara tim artistik untuk menghindari frustasi dan gelisah. Oleh karena itu, (1) menyusun anggaran, (2) mencatat pengeluaran, dan (3) memonitor anggaranharus dilakukan dengan cermat dan teliti.

Pemasaran dan publikasi mencakup semua cara untuk menarik perhatian penonton dan mengenalkan produk seni yang dihasilkan. Pemasaran memerlukan strategi untuk menjaring sponsor. Seperti yang telah disebutkan di atas, yang akan dipasarkan bukanlah barang jadi yang memiliki pasar yang jelas (seperti kaos), namun pasar yang bahkan belum ada. Oleh karena itu, pemasaran harus memiliki kepekaan untuk mencari “sesuatu” dalam pertunjukan yang akan dipentaskan. Salah satunya bisa dengan mengangkat tema, kebaruan yang ditawarkan, atau sisi menarik lain dari pementasan yang akan dipentaskan. Sebagai contoh ketika ada pementasan dengan mengangkat naskah wayang. Maka unsur wayang tersebut bisa diangkat untuk kemudian dikembangkan menjadi strategi pemasaranyang menarik, baik untuk penonton maupun sponsor. Secara umum, sponsor terbagi menjadi tiga, yaitu sponsor yang profit (menghasilkan uang), sponsor publikasi, dan sponsor product. Selain sponsor, tidak jarang sebuah produksi mencari donatur dari orang-orang yang peduli dengan proses mereka.

Publikasi mencakup semua bahan lisan atau tertulis untuk memberitahukan adanya sebuah produksi kepada penonton. Publikasi harus memiliki kepekaan terhadap tempat-tempat yang akan menjadi sasaran publikasi. Hal ini untuk menghindari terjadinya salah sasaran publikasi. Media publikasi antara lain, (1) Poster, (2) Flyer/pamflet/selebaran, (3) SMS, (4) Media internet, (5) Media massa / cetak & elektronik, (6) Jumpa pers, dan lain-lain.

Kerumahtanggaan adalah bagian yang mengatur hal-hal yang berhubungan dengan, (1) Sekretariat, (2) Perizinan, (3) Tempat latihan, (4) Gedung Pertunjukan, (5) Konsumsi, (6) Transportasi, (7) Keamanan, dan (8) kesehatan. Sekretariat semacam kantor untuk produksi bekerja. Alamat sekretariat merupakan hal yang penting untuk merujuk surat masuk dan keluar. Selain alamat, termasuk alamat email, pencantuman nomor rekening juga termasuk hal yang penting. Perizinan mencakup izin untuk pemain, izin untuk tempat latihan, izin tempat pentas, dan surat izin peminjaman/sewa barang (properti, set atau lampu). Tempat latihan menjadi hal tersendiri ketika sebuah grup teater tidak memiliki tempat latihan. Pemilihan tempat latihan hendaknya dikonsultasikan dengan sutradara. Gedung pertunjukan behubungan dengan karakteristik naskah dan kemauan sutradara. Konsumsi mencakup konsumsi selama latihan dan konsumsi sewaktu pementasan. Pengeluaran konsumsi hendaknya dilakukan secara cermat, karena konsumsi termasuk bagian yang menyedot uang cukup besar. Transportasi menjadi hal yang penting ketika pementasan dilakukan di tempat yang cukup jauh dari sekretariat (luar kota misalnya). Efisiensi alat transportasi hendaknya dipikirkan dengan cermat. Keamanan dilakukan sewaktu dari proses latihan sampai kepada pementasan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti gangguan preman atau oknum-oknum yang bertujuan mengganggu proses pertunjukan. Kesehatan juga bekerja mulai dari proses latian sampai pementasan. Kesehatan yang diperhatikan bukan hanya pemain, namun kesehatan tim setting, lighting, dan artistik lain juga perlu diperhatikan. Kesehatan lebih bersihat penanganan sementara, kalau sakit berlanjut, hubungi dokter.

Referensi Penulisan:

Teater Indonesia, konsep, sejarah, problema, penulis Tommy F. Awuy, penerbit DKJ, 1999.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun