Mohon tunggu...
Erald David Sibatuara
Erald David Sibatuara Mohon Tunggu... Pelajar -

Pengais Hikmah dalam Setiap Kata; Pelajar SMA yang masih kekanak-kanakkan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Awas! Jakarta Kota Penuh Harapan (Palsu)

16 Juli 2016   20:34 Diperbarui: 18 Juli 2016   15:43 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: Antaranews.com
Sumber: Antaranews.com
Saya terkejut membaca perkataan Pak Djarot, Wakil Gubernur DKI Jakarta, yang menyatakan bahwa ada 70 ribu lebih pendatang baru masuk ke Jakarta, pada tahun 2015. Bahkan, digadang-gadang tahun 2016 jumlahnya bakal meningkat 100 ribu orang. Angka yang fantastis!

Mengapa? Karena pada Agustus 2015 saja, menurut data BPS Prov. DKI Jakarta, masih ada 368 ribu pengangguran. Dan bila 100 ribu orang perantau junior ini minim skill dan kompetensi, maka besar kemungkinan mereka-mereka ini bakal menjadi pengangguran baru. Imbasnya, tingkat kemiskinan yang bakal semakin tinggi, potensi munculnya konflik sosial, dan berbagai masalah lingkungan (seperti membuang sampah sembarangan) terus-menerus menjangkiti Jakarta.

Sudah saatnya warga desa mengubah paradigma. Bahwa Jakarta bukanlah tempat yang penuh harapan seperti apa yang digembar-gemborkan orang. Tentu saja, pemerintah dapat mengambil peran untuk meminimalisir jumlah kaum urban yang datang. Pemerataan pembangunan, yang berimbas akan pemerataan kesejahteraan, diharapkan membuat warga desa nyaman tinggal di kampungnya, dan menahan diri untuk datang ke kota Jakarta, atau juga kota-kota lainnya di Indonesia.

Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun