Mohon tunggu...
MujizatNya Nyata
MujizatNya Nyata Mohon Tunggu... -

Seorang manajer proyek kesehatan masyarakat yang bekerja di lembaga pembiayaan multilateral berbasis di Eropa. Senang membaca berbagai buku

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ucapan Syukur Adalah Kunci Kemenangan

1 Oktober 2010   03:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:49 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pengucapan syukur kita adalah kunci kemenangan kita atas kehidupan. Ucapan syukur adalah tonik penyembuh bagi jiwa kita. Semua kepahitan hidup, keluhan, dan setiap situasi yang sulit dapat dikalahkan dengan ucapan syukur kita. Semua agama mengajarkan hal ini, bahkan pemazmur (Jabur) mengisyaratkan agar kita memasuki gerbangNya dengan pengucapan syukur, ke dalam pelataranNya dengan puji-pujian (mazmur 95:2; 100:4).

Pengucapan syukur adalah sikap hati yang mengakibatkan timbulnya iman kita kepadaNya. Kaum Israel tidak punya iman, mereka tidak bersyukur atas apapun yang ALLAH kerjakan bagi mereka saat Israel exodus dari Mesir. Akibatnya kaum Israel gagal masuk ke tanah perjanjianNya karena tidak percaya dan tidak bersyukur. Tidak adanya rasa syukur juga merupakan langkah pertama menuju kemurtadan (Roma 1:21). Bahkan malaikat Luciferpun jatuh dari kedudukannya karena tidak memiliki pengucapan syukur. Bukannya ia mengucapkan syukur kepada ALLAH atas semua yang telah IA lakukan baginya, malahan ia menuntut lebih banyak lagi dari ALLAH.

Memang benar bila ada yang berkata bahwa mustahil bagi kita untuk berhasil di surga dan di bumi tanpa memiliki hati yang bersyukur.

Apakah kita bisa mengucapkan syukur kepadaNya di dalam dan bagi setiap situasi kita? Kitab injil (1 Tesalonika 5:18, Efesus 5:20 dan Habakuk 3:17-19) mengajarkan bahwa kita menemukan kunci kemenangan tatkala kita mampu bersyukur kepada Tuhan di dalam dan bagi setiap situasi apakah itu baik maupun itu situasi seburuk apapun. Pengucapan syukur menghalau tiap nada-nada sumbang kehidupan, seperti pesimisme, kritik, atau berbagai keluhan-keluhan. Pengucapan syukur juga merupakan kunci untuk memperoleh kemenangan dan untuk terus maju di dalam pengenalan akan ALLAH (Kitab Taurat - Bilangan 14:8). Memiliki roh pengucapan syukur membuat kita menarik di hadapan ALLAH. Roh ini pula yang membuat seorang wanita menarik di mata pria, atau seorang anak menjadi menarik di mata orang tuanya. Roh pengucapan syukur dan sukacita menyukakan ALLAH dan memenangkan perkenananNya (Yesaya 64:5).

Semua agama dan kepercayaan mengajarkan bagaimana manusia bersikap. Sikap kita dalam melakukan kehendak ALLAH sangat dipandang olehNya. Hanya ada satu hal yang lebih penting daripada melakukan kehendakNya, yaitu suka melakukan kehendakNya (Mazmur 40:9, 37:4). Hal ini adalah kehidupan alamiah manusia. Seorang bapa bisa saja meminta anak-anaknya untuk melakukan suatu tugas; tetapi bila mereka mentaatinya dengan terpaksa atau dengan penolakan atau bersungut-sungut, sikap itu tidak akan mendatangkan kesukaan bagi sang bapa. Demikian pula, sikap kita dalam melaksanakan kehendak ALLAH, Dia sangat berkenan kepada manusia yang melakukannya dengan sukacita dan penuh ucapan syukur atas perintah-perintahNya.

Salam hormat dalam anugerah kasih, rahmat dan berkatNya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun