Sukoharjo,Kecamatan Mojolaban, 11 Januari 2025 -- Mahasiswa UNNES melalui kegiatan UNNES GIAT 10 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES kembali menunjukkan perannya dalam membantu masyarakat. Kali ini, mereka melaksanakan program pencegahan stunting di Posyandu Matahari, Dukuh Godegan, Desa Wirun. Program ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa UNNES dalam mendukung pemerintah mengatasi masalah stunting yang menjadi isu kesehatan nasional.Â
Stunting, atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis pada anak balita, masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Menurut data Kemenkes, stunting dapat berdampak pada tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun intelektual. Oleh karena itu, mahasiswa GIAT 10 UNNES berinisiatif untuk melakukan edukasi dan kegiatan pencegahan stunting sebagai langkah strategis membantu masyarakat setempat.Â
Kegiatan yang dilakukan di Posyandu Matahari meliputi berbagai program edukasi, pemeriksaan kesehatan, dan aksi nyata, antara lain:Â
1. Edukasi Gizi Seimbang untuk Ibu dan BalitaÂ
  Mahasiswa GIAT 10 memberikan penyuluhan tentang definisi dari stunting itu sendiri, pentingnya pola makan sehat dan bergizi untuk ibu hamil dan balita. Melalui simulasi dan diskusi interaktif, masyarakat diajak memahami pentingnya asupan nutrisi untuk mencegah stunting sejak dini.Â
2. Pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan)Â
  Sebagai bentuk kepedulian, mahasiswa Penggerak Pancasila GIAT 10 memberikan makanan tambahan bergizi, seperti bubur kacang hijau, bola-bola kentang, dan susu, serta beberapa jajanan pasar untuk para ibu-ibu. Langkah ini dilakukan untuk memastikan anak-anak mendapatkan tambahan asupan yang mendukung pertumbuhan mereka.Â
3. Pemeriksaan Kesehatan Balita
  Bersama kader Posyandu Matahari, mahasiswa membantu menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, mengecek lingkar kepala, mengukur lingkar lengan, dan memantau perkembangan balita. Pemeriksaan ini diadakan setiap 1 bulan 1 kali kemudian data dianalisis untuk menentukan risiko stunting di wilayah tersebut.Â
4. Pemberian Buku Menu " LAWAN STUNTING, Gizi Seimbang Atasi Stunting"
   Di dalam buku menu itu sendiri juga terdapat penjelasan lebih detail tentang stunting, sebab akibat dari stunting, perbedaan stunting dengan gizi buruk yang masih banyak di salah artikan oleh banyak khalayak Masyarakat, serta beberapa menu alternatif untuk cegah stunting.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Dukuh Godegan. Para ibu terlihat antusias mengikuti penyuluhan dan aktif bertanya kepada mahasiswa. Kader Posyandu Matahari juga mengapresiasi program ini karena membantu meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya pencegahan stunting.Â
"Saya pribadi beserta ibu-ibu kader sekaligus ibu-ibu balita mengucapkan banyak terima kasih atas ilmu dan wawasan yang disampaikan dari mahasiswa GIAT UNNES, program ini sangat bermanfaat bagi kami" ujar salah satu kader Posyandu Matahari.Â
Mahasiswa GIAT 10 UNNES berharap program ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Desa Wirun khususnya Dukuh Godegan. Dengan edukasi yang berkelanjutan, diharapkan angka stunting di wilayah ini dapat terus menurun.Â
Bersama UNNES GIAT, Membangun Indonesia dari Desa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H