Mohon tunggu...
Sylvia Era
Sylvia Era Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ayo mulai dari sekarang.

Mencoba hal baru untuk lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Orangtua untuk Pendidikan Anak di Masa PPKM

27 Juli 2021   21:10 Diperbarui: 27 Juli 2021   21:19 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Apa kabar warga Kompasiana di manapun kalian berada, semoga selalu dalam keadaan sehat, tidak kurang suatu apapun. 

   Lagi dan lagi, dua pekan sudah tahun ajaran baru 2021/2022 dimulai, namun belum juga bisa dilakukan pembelajaran secara tatap muka dengan berseragam sekolah, dan kegiatan sekolah seperti upacara bendera setiap hari Senin ataupun kegiatan extrakurikuler lainnya. 

   Apalagi dikota kota yang masuk zona merah, kegiatan masyarakat dibatasi dengan diberlakukannya peraturan pemerintah PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat). 

   Lantas bagaimanakah dengan pendidikan anak-anak...??? 

   Sudah tentu bukan hanya menjadi tanggung jawab guru saja, justru orang tua sekarang ini sangat berperan penting dalam pendidikan anak-anak. 

   Sebagai orang tua, saat ini harus dituntut aktif dalam dunia pendidikan. 

   Bukan hanya pendidikan sekolah, pendidikan agama pun, harus menjadi perhatian yang diutamakan, karena dengan agama akan mengarahkan menuju ke jalan kebenaran. 

   Lantas bagaimanakah sebagai orang tua yang harus bekerja mencari nafkah, harus membagi waktu itu untuk menjadi guru dirumah...??? 

   Tentu bukanlah hal yang mudah, tetapi harus dilakukan. 

   Berikut beberapa tips yang bisa dicoba : 

1. Gunakan nomor wa orang tua untuk grup sekolah

    Di masa pandemi seperti sekarang ini pembelajaran sekolah dilakukan secara daring, dan biasanya setiap kelas akan dibuatkan grup WA oleh wali kelas, gunakan nomor wa orang tua, agar bisa mengontrol tugas yang diberikan oleh wali kelas. 

2. Beri ringkasan penjelasan materi 

   Biasanya wali kelas akan memberikan tugas, tanpa memberi penjelasan ( pelajari halaman sekian dan kerjakan halaman sekian ). Tentu buat peserta didik yang kurang mencerna suatu bacaan akan kesulitan memahami maksudnya. Nah...disinilah kita berikan sedikit penjelasan yang mudah dimengerti dengan bahasa kita dan juga contoh contohnya. 

3. Cek tugas yang dikerjakan 

   Setiap tugas yang sudah selesai dikerjakan, sebelum diantar ke wali kelasnya harus kita cek terlebih dahulu, jika ada yang salah atau kurang, bisa diperbaiki. 

4. Disiplinkan anak bangun pagi 

   Pasti banyak anak, yang bangunnya siang dan bermalas malasan bangun karena tidak ada jadwal sekolah di esok hari, usahakan tetap dibangunkan pagi untuk sekedar berolah raga pagi agar mengeluarkan keringat dan badan tetap sehat bugar. 

5. Batasi penggunaan gadget 

   Dengan tidak adanya kegiatan diluar rumah, tentu akan membuat anak merasa bosan dan bermain gadget untuk menghabiskan waktu, selalu ingatkan anak jika sudah waktunya beribadah, makan, ataupun mandi. 

6. Beri perhatian 

   Biarpun anak sudah bisa mengerjakan tugas sendiri melalui gadgetnya, jangan sampai kita mengabaikan kasih sayang dan juga perhatian, hal ini tentunya akan mempererat ikatan bathin antara orang tua dan anak sehingga anak akan selalu menjaga rasa hormat,kepatuhan dan juga kesopanan terhadap orang tua. 

   Membentuk karakter dan kepribadian anak adalah bermula dari orang tua dan lingkungan keluarga, mari kita bentuk generasi muda penerus bangsa yang berpendidikan, berakhlak dan bermoral walaupun tanpa belajar di sekolah secara langsung. 

  Mohon maaf apabila ada kesalahan. Terima kasih semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun