Hal lain yang juga menarik ialah kesigapan dan kemurahan hati Bung Karno dalam mengapresiasi "yang cantik-cantik". Simaklah bagaimana di sela-sela pidato penerimaan gelar doktor honoris causa itu ia masih sempat menyelipkan pujian untuk "saudari-saudari" yang bertugas membaca ayat-ayat suci Al Quran dalam acara itu (ingat, ya, ini acaranya Universitas Muhammadiyah).
"Saudara-saudara, barangkali baik saja terdjemahkan atau batja terdjemahan ajat-ajat Qur'an yang tadi dibatjakan oleh Saudari Hasanah dan Saudari Umihani. Ini lebih dulu Saudara Hasanah, jang membatja Qur'an lebih dahulu, dan kemudian terdjemahan daripada batjaan Qur'an oleh Saudari Umihani. Dua-duanja tjantik, Saudara-saudara!"
Hemm, saya ulangi ya, "Dua-duanya cantik, Saudara-saudara!"
Iya, Bung Karno orangnya memang begitu! Maka, pantas saja Chairil Anwar pernah menulis puisi "Persetujuan dengan Bung Karno". (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H