Sebenarnya, sudah sejak lama Airlangga menegaskan tentang komitmen partainya untuk terus mendukung Jokowi. Dalam pidato politiknya pada HUT Partai Golkar ke-57, Oktober 2021, Airlangga menegaskan sebagai bagian dari koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo, Partai Golkar konsisten dan berkomitmen untuk mendukung, mengawal dan mensukseskan pemerintahan Jokowi. Dalam konstelasi politik saat ini, dukungan tersebut tak sekadar hingga tuntasnya pemerintahan periode 2019-2024.
Airlangga menyatakan bahwa sejak periode pertama Jokowi Partai Golkar setia dan mengapresiasi hasil kinerjanya yang nyata. Terutama, pada penanganan pandemi Covid-19 dan me-recovery ekonomi nasional yang dinilai berhasil. Keberhasilan itu, bukan saja dirasakan masyarakat Indonesia, namun juga diakui dunia internasional.
Menelisik jauh ke belakang, ihwal kedekatan dan kesetiaan Airlangga pada Jokowi bisa juga dilihat dari kepercayaan yang diberikan oleh presiden. Airlangga menjadi menteri pertama dalam pemerintahan Jokowi yang menjabat ketua umum partai.Â
Padahal, Jokowi sempat bersikap keras soal rangkap jabatan. Tetapi, untuk Airlangga, diberi pengecualian untuk rangkap jabatan. Sebagai menteri dan ketum parpol. Di luar itu, kedekatan Jokowi dan Airlangga adalah sebagai sesama alumni UGM.
Itu juga yang membuat Golkar menjadi salah satu partai yang diandalkan Jokowi. Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu selalu tampak santai bila menghadiri kegiatan Golkar lantaran selalu menempatkannya sebagai pusat perhatian.
Lewat dukungan Airlangga dalam agenda menuju perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi dan penundaan Pemilu nanti, Jokowi kini menjadi tahu, siapa partai yang benar-benar berada di belakangnya. Siapa menteri dan figur yang ada dan bisa diandalkan untuk menghadapi berbagai macam guncangan dalam jalannya pemerintahnya di periode kedua ini.
Golkar dan Airlangga, sudah menunjukkan dan membuktikan kesetiaannya terhadap  Jokowi. Meski hujatan dan makian datang, Golkar bahkan Airlangga, bergeming. Semua ini semata-mata untuk membuat Presiden Jokowi merasa aman dan nyaman dalam menjalankan tugas di periode keduanya.
Kedekatan dan chemistry yang terbangun antara Airlangga dan Jokowi ini juga terlihat dari penunjukkan dirinya untuk mewakili Jokowi dalam acara Harlah NU ke-100 pekan lalu. Bukan Menteri Agama, Menko Polhukam atau Menko SDM dan Kebudayaan yang  notabene orang-orang kuat di NU yang hadir mewakili Jokowi, melainkan Airlangga, Menko Perekonomian dan Ketua Umum Partai Golkar.
Dalam peta politik di Tanah Air, khususnya di antara partai-partai koalisi pendukung pemerintah, Golkar juga berdiri paling depan. Bahkan "paling Jokowi" jika dibandingkan partai-partai lain. PDIP, Partai Gerindra dan Partai Nasdem serta PPP, sudah menyuarakan  penolakan penundaan pemilu. Mereka terlihat sibuk dengan urusannya sendiri, memasuki tahun kedua pemerintahan Jokowi -- Ma'ruf Amin.
Terlihat upaya mereka mulai "meninggalkan Jokowi" dengan mencari selamat saat isu-isu seputar penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden  dimunculkan. Partai-partai itu lebih memilih mencari simpati rakyat atas ide perpanjangan masa jabatan presiden yang memang tak populer di mata rakyat.
Namun dalam kondisi itu, sekali lagi Golkar dan Airlangga berani mempertaruhkan reputasinya demi mendukung pemerintahan ini dan mensukseskan agenda-agenda Presiden Jokowi. Totalitas Airlangga terhadap Jokowi inilah yang menjadikan ia, sebagai orang yang paling dekat dan setia kepada Presiden  RI saat ini.