Hai Readers! Artikel kali ini bertema pengalaman pribadi penulis dengan judul "kehilangan" uang Rp200 ribu karena malas mencuci motor. Loh, apa hubungannya?
Ketika kita memakai motor untuk perjalanan sehari-hari, khususnya di musim hujan, maka tidak jarang pada motor kita akan menempel banyak kotoran. Kotoran yang menempel pada motor dapat berbentuk debu halus hingga kasar seperti kerikil.
Kotoran tersebut selain mengganggu estetika motor, juga dapat membuat beberapa komponen yang bekerja di motor menjadi tidak maksimal. Salah satu komponen tersebut terdapat pada bagian shock breaker motor, baik di bagian depan maupun belakang.
Shock breaker memiliki peranan yang sangat penting karena berfungsi sebagai peredam getaran apabila motor yang kita kendarai melewati jalanan yang tidak rata atau bumpy.
Shock breaker umumnya meredam getaran dengan cara bergerak secara vertikal. Kemudian, untuk mendukung cara kerja dari benda tersebut, maka diperlukan suatu pelumas berupa oli shock (shock breaker terbuat dari besi).
Pelumas di dalam komponen shock breaker tersebut dijaga oleh suatu seal yang terbuat dari karet. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk menjaga oli shock agar tidak tumpah sehingga mengurangi kinerja shock itu sendiri ataupun untuk mencegah oli shock mengalir ke rem depan yang akan mengakibatkan rem tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Seal tersebut mengalami gesekan secara terus-menerus ketika shock breaker sedang beroperasi. Apabila terdapat semacam debu yang kasar seperti kerikil, maka akan membuat karet seal menjadi terkikis sehingga lama-kelamaan akan menimbulkan kebocoran oli shock.
Nah, di sinilah letak permasalahan yang penulis alami. Penulis abai dalam memperhatikan kebersihan motor khususnya pada bagian shock breaker depan yang mengakibatkan seal tersebut bocor.
Kondisi yang pertama kali penulis sadari ialah ketika melakukan pengereman. Penulis merasakan ketidakseimbangan shock dalam menahan g-force akibat pengereman, yaitu stang motor agak oleng ke kanan.
Setelah berhenti dan melakukan pengecekan, ternyata oli shock breaker sudah rembes keluar shock, kemudian penulis melakukan perjalanan dengan lebih hati-hati. Sekitar 5 menit berselang ketika penulis ingin melakukan pengereman, motor tidak melambat, kemudian penulis melakukan pengecekan lagi terhadap apa yang terjadi. Ternyata oli shock sudah mengalir ke rem depan!
Beberapa hari kemudian, penulis melakukan servis ke bengkel resmi untuk memperbaiki masalah tersebut. Penggantian oli shock tidak bisa dilakukan hanya untuk satu bagian shock yang rusak, namun harus pada kedua bagian. Tetapi untuk seal yang rusak, bisa diganti hanya di salah satu bagian yang rusak.
Setelah dilakukan penyervisan, ternyata biaya yang dikeluarkan mencapai Rp200.000! Cukup mahal untuk sebuah kemalasan yang telah penulis lakukan sebelumnya. Penulis harap agar kejadian yang serupa tidak terjadi pada Readers semua, caranya dengan selalu menjaga kebersihan sepeda motor kamu terutama pada bagian yang selalu bergerak seperti shock breaker.
(Muhammad Rifqi Athallah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H