Mohon tunggu...
Epul Riana
Epul Riana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Teknologi Digital Bandung

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Kopenhagen Coffee & Eatery

13 Mei 2024   20:47 Diperbarui: 13 Mei 2024   21:39 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Fathoni dalam Hartatik, (2018;200) indikator yang dapat digunakan untuk mengukur disiplin kerja di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Tujuan dan kemampuan
  • Keteladanan pimpinan
  • Keadilan
  • Pengawasan melekat
  • Sanksi hukuman
  • Ketegasan
  • Hubungan kemanusiaan

Sementara itu, menurut Afandi (2018;21) Indikator disiplin kerja terdiri atas dua dimensi utama yang di antaranya adalah sebagai berikut :

  • Ketaatan waktu,
  • Tanggung Jawab

Menurut Ganyang (2018;11) terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap kedisiplinan kerja karyawan yang di antaranya adalah sebagai berikut :

  • Adanya tujuan yang jelas dari perusahaan.
  • Adanya peraturan yang dimiliki perusahaan.
  • Perilaku kedisiplinan atasan.
  • Adanya perhatian dan pengarahan kepada karyawan.
  • Adanya reward dan punishment.

Hafidzi dkk (2019 : 52) menyatakan bahwa motivasi adalah pemberian daya  penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka  mampu bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegritas dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi adalah suatu yang pokok yang menjadikan dorongan bagi seseorang untuk bekerja. Menurut Maruli (2020:58) Mengatakan bahwa motivasi Kerja adalah segala sesuatu yang timbul dari hasrat seseorang, dengan menimbulkan gairah serta keinginan dari dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi dan mengarahkan serta memelihara perilaku untuk mencapai tujuan ataupun keinginan yang sesuai dengan lingkup kerja. 

Ferdinatus (2020:3) mengatakan bahwa motivasi kerja adalah sesuatu yang harus dibangun dengan kepribadian atau karakter yang baik, karena dorongan motivasi kerja yang didasarkan dengan adanya prinsip serta alasan yang salah akan mengakibatkan suatu kerugian secara pribadi maupun organisasi. Kemudian menurut Arfiliyah Nur Pratiwi (2019:97) Mengatakan " Motivasi kerja adalah seperangkat kekuatan energik yang berasal dari dalam dan luar individu, untuk memulai perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan baik bentuk, arah, intensitas, dan durasinya." 

Menurut Hasibuan dalam Febrianti, N.R (2020) motivasi kerja adalah pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan.

Dari peneitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan sebuah dorongan untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan , dengan adanya motivasi maka karyawan akan terbukanya rasa semangat yang tinggi. 

indikator motivasi kerja menurut Hasibuan dalam Febrianti, N.R (2020) ada 4 indikator motivasi yaitu : Kebutuhan Fisik, Kebutuhan Rasa Aman, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan Akan Penghargaan, dan Kebutuha Perwujudan Diri. Upaya perusahaan dalam memperbaiki kualitas kehidupan kerja yaitu:

  • Kebutuhan fisik
  • Kebutuhan rasa aman dan keselamatan
  • Kebutuhan sosial
  • Kebutuhan akan penghargaan

Bagi setiap individu tentu memiliki motivasi yang mampu menjadi sesuatu kekuatan yang mampu memacu dan menumbuhkan semangat kerja didalam bekerja. Segala sesuatu tentunya memiliki faktor-faktor yang berpengaruh terlebihlagi bagi karyawan. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi dorongan bagi setiap karyawan.Menurut Fahmi dalam SM Renita (2022) faktor-faktor motivasi yaitu:

  • Faktor intrinsik
  • Faktor ekstrinsik

Sedangkan menurut Edison et.al dalam SM Renita (2022) mendefenisikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu pengaruh pemimpin yang dominan dalam berbagai aspek, dapat menimbulkan rasa suka atau tidak suka, kagum atau sebaliknya dari para karyawannya. Tidak kalah pentingnya dalam memotivasi, sebab kegagalan dalam memotivasi dengan membiarkan karyawan menghadapi masalah atau memberikan jarak kepada mereka yang dianggap salah, justru sangat kontra produktif.

Dari penjelasan para ahli sebelumnya peneliti menyimpulkan bahwa karyawan akan termotivasi dalam melakukan tugasnya jika ada faktor-faktor yang mendukung. Baik faktor-faktor dari dalam ataupun faktor-faktor dari luar diri karyawan. Motivasi memiliki hubungan yang erat dengan karyawan, motivasi dapat menimbulkan rasa suka atau tidak suka terhadap pekerjaan yang telah diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun