Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Datangkan Isi Hatimu, Aku Rindu Kesetiakawanan

21 Desember 2019   10:20 Diperbarui: 21 Desember 2019   10:21 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Edy Priyatna

Demi air mataku masih banyak tersisa. Hanya tetap bukan untuk negeriku. Sebaliknya akan aku simpan di wadah. Buat memberi minum anak belum dewasa. Ahli sampah di perempatan jalan. Mengejar makan pada tutup botol berkayu.

Bersama botol plastik bekas minuman. Setengahnya akan kugunakan membersihkan. Jasad saudaraku terguyur lumpur ajaib. Sinambung menyembur akibat ulah pelaksana serakah. Periode ini menjadi penilaian. Khayalan kualitas hidup jadikan peningkatan diri.

Mengarah prestasi lebih baik lagi dimasa nanti. Kemudian mendengar kata pencerita. Boleh ada sebuah negeri impian. Sebuah republik para pemimpinnya tertidur. Untuk sepanjang hari diatas kursi hangat. Kembali diruang janji hingga tak sadar hartanya diambil.

Belasungkawa tidak untuk nagariku. Tetapi untuk kerut muka dan bau badannya. Sebab karena di dalam istana negeriku. Parfum aroma wangi saling beradu. Berlainan rasa berbagai pewangi kerap dipromosi. Raksi keringat jadi wangi bunga gandapura.

Mitraku berpalinglah sebentar walaupun jauh. Areakan aku dironggamu datanglah dari letak diri. Datangkan isi hatimu aku rindu kesetiakawanan. Bersama botol plastik bekas minuman. Sebagiannya akan kugunakan membebaskan. Badan sahabatku tersiram lendut fenomenal.

(Pondok Petir, 29 Nopember 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun