Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sugesti Tampak Sedikit Pendar Cahaya

30 September 2019   05:36 Diperbarui: 30 September 2019   05:37 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna 

Sedia kala malam ini aku melewati. Melalui rumahmu jalan raya menjadi batas had.Penghambat lamunanku terasa panjang. Berjarak tentang tertawaku dulu di halaman. Pelataran depan rumah menjadi selembar. Secarik goresan terdapat bayang imaji. Hasrat seumpama keranjinganku dapat. Mengagumkan perhatianmu atau malah lebih. Adalah merupakan angka nol besar bagimu. Maafkanlah aku karena aku suka.

Senang nol kecil aku dapat melihat didalam. Ketika matamu pada lintup bayangannya. Waktu senja aku bersandar di tempat tinggal. Kini saatnya kita mendengarkan nasihat. Pengarahan pengurus kampung halaman ini. Hidup manis dengan berpangku tangan. Sumber diawali prakata pembawa acara. Pesan kendati katanya sudah finis. Berpartisipasi memberikan sedikit wejangan. Sugesti tampak sedikit pendar cahaya.

(Pondok Petir, 15 September 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun