Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Batas Mampu Menciptakan Taman Bunga

9 September 2019   07:13 Diperbarui: 10 September 2019   09:16 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

Kerabat datang pergi dalam terangku. Peruntungan bintang gemerlap dililin batik. Senja malam raya menemani rembulan luka. Rindu nestapa menerangi dimensi hitam. Alam semesta dengan kebersamaan suara. Sunyi tenang sejuk nan ramai damai.

Tanah alam mengalir dalam hembusan. Semesta negeri satria nusantara istimewa. Ransum pelepas lelah penyejuk hati. Demi pendatang negeri indah damai kota. Seketika tatkala kututup mata semua terasa. Hening kelam kosong tanpa tuturan. 

Sejabat terbit keluar dalam tegasku. Jalan rintisan gerimis deras aspirasi. Percakapan turun menyirami setiap jengkal. Senang terbesit kesengsaraan tetapi hidup. Berdiam tidak untuk di sesal dan sayang. Patera daun dalam kesucian hati.

Secorak bentuk realisasi kehidupan berjalan. Menarik langkah suka duka dalam cerah. Hampar mega kelabu dalam kegembiraan. Kesenangan ada kesusahan paham. Setik tanah lama berdebu senggat. Batas mampu menciptakan taman bunga. 

(Pondok Petir, 25 Agustus 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun