Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Senun Engkau Menginginkan Tembang Hujan

13 Juli 2019   10:08 Diperbarui: 13 Juli 2019   19:22 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna 

Kulawat mata hatimu sengguk. Hendak rasanya membasuh air matamu. Mudah luka itu kemarau sembuh. Sempadan kau bisa melukis pelangi. Di pojok kedua matamu. Jangan ada air mata lagi. Kemudian aku hirup mata airmu. Senggat kehausan rindu ini tetap terbenam.

Apabila langit tak lagi galengan awan kelam. Warna biru terang benderang. Angin berlarian mengejar dedaunan. Ilalang bergoyang meliukkan tarian riang. Dan kitapun berlarian saling menjauh. Pada sudut nan tak terjangkau. Ketakutan pada cacatan malam. Mengerti paham kendati terjalin.

Seperti itu pertama kali aku mengikuti. Kurasakan hadirnya getaran hati. Tak menerima apa nan terjadi. Memedulikan amat tak berdaya. Tatkala itu lalu aku melihatnya. Aku sepenuh hati bahagia mengenalnya. Hendak bakal langsung memelukmu. Di senun engkau menginginkan tembang hujan.

(Pondok Petir, 28 Juni 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun