Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Terwalak Cermin Hasrat

27 Juni 2019   11:39 Diperbarui: 21 Oktober 2019   10:13 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Terbukti ada kasih nan hilang. Pada bagian sayap retak. Benar ada cinta nan putus. Puas ekor terpatuk lawan. Kelihatan ada rasa rindu nan dalam. Atas tembolok merambat ke paruh. 

Membawa dirimu ke mimpi tidurku. Tatkala mataku terbuka lagi. Aku terjaga dari mimpi. Tanpa terasa air mata membasahi pipi. Subhanallah ternyata tuhan. Telah membuka mata hati.

Berhubung takut tak kan menyesakkanmu. Dengan serangkaian peristiwa ini. Di hadapanmu ku bersujud berserah diri. Bertaubat melaksanakan kewajiban Illahi. Sekarang biarkanlah aku sediri beralih. 

Melepaskan lelah perjalanan. Di atas pembaringan putih. Panjang membentang harapan. Sejenak melupakan segala rasa. Terwalak cermin hasrat. Menepiskan semua keraguan. Untuk senantiasa selamanya bersamamu.

(Pondok Petir, 16 Juni 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun