Puisi : Edy PriyatnaÂ
Kelam putih di cakrawala biru. Berpadi kuning di sawah hijau. Selagi langit mengukir gelap. Berhias lembayung di ufuk sana. Teraikan sergah malam menyelimuti. Menodai simpuk relung kalbu. Sedang pada langit kukatakan. Cahaya dengan seringai surya. Renunganku kembali menulis karya sastra.Tanah merah berlapis coklat.
Selaput abu-abu dengan jingga. Lalu hujan untuk melepas segala kerinduan. Keindahan hati kesejukan ruang. Sakinah kedamaian jiwa keramaian desa. Akhirnya pada malam ku ceritakan. Betapa sarat hati ini berisi ingin. Penuh semangat tertanam angan. Namun ku rasakan hitamnya dinding itu. Panjang lama membentang. Hingga aku tak dapat memelukmu. Â
(Pondok Petir, 17 Maret 2019)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H