Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berleleran Melayang Terbang

11 Maret 2019   12:30 Diperbarui: 12 Maret 2019   10:36 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

 

Sejuk terpaut luka timbul abses cinta. Akan kembali sendiri berubah nyata. Melayang terbang dari kesenyapan. Terlihat lenggang di pandang mata. Bermanfaat nan amat sangat. Setiap saat tanpa melihat waktu. Kembang bunga lima helai daun mahkota. Mengandung cinta kasih sayang. Sehingga mati rasa menderita. Bukan mengetahui melihat mata rasa.

Sementara ketika membebani otakku. Terus selalu cantik dalam hati. Mendatangkan terai rasa menggigil. Kenapa menjadi lupa pada diri. Berleleran melayang terbang. Atas dengan hari itu aku pasti datang. Berkenaan akan hadir walaupun. Hanya sahaja dengan tangan hampa. Tanpa bingkisan pembagian tanda mata. Demi aku hanya punya puisi waktu. 

(Pondok Petir, 06 Maret 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun