Puisi : Edy Priyatna
Serpih sajak-sajak sunyi. Terukir data penyair. Pada batu pualam indah. Di tanam sebagai tonggak. Tersendat turun oleh kegalauan, Dalam benak nan kacau. Sebuah ketidaktahuan nan mendebarkan. Membuat sirna rasa sakit.
Mendekati tiba waktunya. Akan tunjukan pada kalian. Sekaligus aku tutup diriku. Tapi jangan kalian anggap aku ini siapa. Lama membenam di tahun lalu. Sebelum pertemuan itu tiba kemarin. Aku akan titipkan busur pada bintang. Agar mereka menyampaikan.
Pendapat saja aku makhluk baru. Di mata tanah kavling. Lalu setelah selesai membaca. Tak perlu di tanyakan lagi. Rasa kasihku nan besar
Pada rembulan telah pergi. Agar dapat kembali lagi dengan bulatnya. Akhirnya waktu titik air berjatuhan.
(Pondok Petir, 04 Pebruari 2019)