Puisi : Edy Priyatna
Terbukti ada kasih nan hilang. Pada bagian sayap retak. Tampak ada cinta putus. Cukup ekor terpatuk lawan. Terang ada rasa rindu dalam. Dengan tembolok merambat ke paruh. Membawa dirimu ke mimpi tidurku.
Kini waktunya menampilkan. Laga pada hamparan tanah tumpah darah kita. Akan ku siram tanah air ke penduduk. Maju selangkah demi selangkah. Selama dalam kebersamaan. Banjir bangkit kembali. Untuk kibarkan bendera. Membawa dirimu ke mimpi tidurku.
Belakang rasa kaku kering. Mengantar beberapa rintik. Belaian angin nan lembut. Melalui pagar halaman. Patera daun jendela. Menuju teras rumah. Lalu ke sebagian muka tubuhku.
Keinginan dalam berlomba. Gelora untuk menang. Daya hidup untuk juara. Sentuhlah suasana butir pagi. Dengan senyum ramah. Bunga di taman nan indah. Sebagai janji bakti kepada tanah air.
(Pondok Petir, 21 Januari 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H