Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sentuhlah Suasana Butir Pagi

26 Januari 2019   10:38 Diperbarui: 26 Januari 2019   11:26 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Terbukti ada kasih nan hilang. Pada bagian sayap retak. Tampak ada cinta putus. Cukup ekor terpatuk lawan. Terang ada rasa rindu dalam. Dengan tembolok merambat ke paruh. Membawa dirimu ke mimpi tidurku.

Kini waktunya menampilkan. Laga pada hamparan tanah tumpah darah kita. Akan ku siram tanah air ke penduduk. Maju selangkah demi selangkah. Selama dalam kebersamaan. Banjir bangkit kembali. Untuk kibarkan bendera. Membawa dirimu ke mimpi tidurku.

Belakang rasa kaku kering. Mengantar beberapa rintik. Belaian angin nan lembut. Melalui pagar halaman. Patera daun jendela. Menuju teras rumah. Lalu ke sebagian muka tubuhku.

Keinginan dalam berlomba. Gelora untuk menang. Daya hidup untuk juara. Sentuhlah suasana butir pagi. Dengan senyum ramah. Bunga di taman nan indah. Sebagai janji bakti kepada tanah air.

(Pondok Petir, 21 Januari 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun