Puisi : Edy Priyatna
Belakang hari setelah aku kembali. Saat matahari mulai tinggi. Pasti hatiku akan gugup tak keruan. Karena uang ku sudah tak ada lagi.
Sekalian mereguk air rotan. Guna melepas dahaga sesaat. Ekormu berada di ujung samudera. Berputar membawa suhu panas.
Kecuali hanya sebentar saja. Kemudian terang kembali. Menghamburkan lahar matang. Tidak keruan kehidupan liwa.
Terap rintis udara pengap. Menurut orang di sini. Terjadi selama bebarapa hari. Kini keesokan harinya.
Memudarkan awan hitam. Tak dapat membentuk hujan. Ada mutasi perubahan. Sesekali mendadak langit menjadi gelap.
(Pondok Petir,10 Januari 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H