Puisi : Edy Priyatna
Senja ini ku lihat kembali langit. Warnanya begitu pekat. Tak ada bintang maupun bulan. Gelap gulita tanpa bias cahya. Sesungguhnya pada hamparan. Bumi indah nan luas bebas. Warnanya sudah sangat merah putih. Di balik kepekatannya tersirat jelas.
Terekam dengan kegosongan. Hitamnya di masukkan ke dalam gelas. Raut wajah terlihat tak jelas. Terlihat wajah nan sendu. Tersaruk di belantara ragu. Dengan langkah terus ke depan. Membuat ku jadi termenung. Menanti sebuah susunan kata.
Cairanmu menimbun di bunbunan. Membanggakan segala hati. Memacu terus berjuang. Suasana kebebasan tiada henti. Sentuhlah semangat butir pagi. Dengan senyum nan ramah. Kembang di taman indah. Akan selalu ku sirami.
(Pondok Petir,09 Januari 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H