Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tetaplah Pada Jalur Jiwaku

12 November 2018   10:49 Diperbarui: 12 November 2018   12:14 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi: Edy Priyatna 

Wisma dari lumpur kubangan. Kemudian hujan deras menusuk kelopak batas. Memukul punggung kalbu mengerang kenikmatan jiwa. Entah bagaimana maumu. Dan aku yakin itulah maumu.
Membacalah tanpa batas. Belajarlah tiada henti. Berkreativitaskah tanpa putus asa. Berjuanglah setiap saat. Berperanglah pantang mundur.

Tak pernah berhenti. Jangan pernah surut. Untuk sebuah cita-cita mulia. Memajukanlah negeri dan bangsa ini. Tempat jiwamu bersemayam di masa depan.  

Di pagiku dan pagimu. Di siangku dan siangmu. Di malamku dan malammu. Sebab nantinya akan abadi berdetik bermenit. Berhari berminggu berbulan bertahun dan berabad. 

Keributan malu tak kan menyakitimu. Karena takut tak kan menjatuhkanmu. Dan ragu tak kan menyesakkanmu. Cintailah aku sepenuh hati. Tetaplah pada jalur jiwaku.

 


(Pondok Petir, 02 Nopember 2018)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun