Puisi : Edy Priyatna
Begitu ku tatap matamu
tergambar ada cinta tertahan
menanti indikasi luapan mendung
tanpa terucap peluklah daku
ditengah datangnya kecerahan
hingga membuat diriku merasa lebih lega
cerah pada langit mulai bergerak
menandai lubang hitam
menghempas memperpanjang waktu
untuk tiba disudut ruang baru
mengabadikan air kesedihan
pada malam harinya
aku akan titipkan busur pada bintang
agar mereka menyampaikan
rasa kasihku nan besar
pada rembulan nan telah pergi
agar dapat kembali lagi dengan bulatnya
kendati angin badai membelai jiwa putih
(Pondok Petir, 21 Oktober 2018)