Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kendati Angin Badai Membelai Jiwa Putih

1 November 2018   09:04 Diperbarui: 1 November 2018   09:16 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Begitu ku tatap matamu
tergambar ada cinta tertahan
menanti indikasi luapan mendung
tanpa terucap peluklah daku
ditengah datangnya kecerahan
hingga membuat diriku merasa lebih lega
cerah pada langit mulai bergerak
menandai lubang hitam
menghempas memperpanjang waktu
untuk tiba disudut ruang baru
mengabadikan air kesedihan
pada malam harinya
aku akan titipkan busur pada bintang
agar mereka menyampaikan
rasa kasihku nan besar
pada rembulan nan telah pergi
agar dapat kembali lagi dengan bulatnya

kendati angin badai membelai jiwa putih

(Pondok Petir, 21 Oktober 2018)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun