Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Namun Semuanya Itu Telah Berlalu

3 Oktober 2018   10:03 Diperbarui: 3 Oktober 2018   10:13 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://diskuse.dama.cz

Puisi : Edy Priyatna

Senja telah terlewati

mentari pun mulai menyebarkan gelap

sementara beranda hati masih terluka

cemara menderak memanggil kita pulang

saat jingga mulai menghilang

Gerak langkah cepat tidak biasa

lambat dan berat mengiring kelam

membuat kita tak tahu arah kembali

hingga kita saling terdiam

dan kita hanya dalam puisi

Pagi ini kunikmati langit

berwarna biru segar nan indah

di terangi sedikit cahaya

sinar mentari di ufuk timur

membuatku mengucap syukur berulang

Kepada sang pencipta

berharap senantiasa mendapatkan kecerahan

pada malam telah larut

saat lidahku mulai kelu

seketika terdengar satu suara

Angin hembusan nafasmu

membuat rasa rindu nan mendalam

dan ingin kugambarkan kisahmu

dengan goresan sajak indah

namun semuanya itu telah berlalu

(Pondok Petir, 22 September 2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun