Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Secantik Rembulan Menjenguk

27 September 2018   08:25 Diperbarui: 27 September 2018   09:45 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

Senyap angin malam ini

secantik rembulan menjenguk

bumi tatkala tiba

membawa pewangi raut wajah

semua tercipta arena keinginan

saat inginku tak bisa

Seakan tak sanggup meraih yang jauh

kau tetap menyimpan riwayat

pada pintu gerbang kecil

sesuatu senantiasa telah terhunus

mengalir cairan pekat berwarna putih

sebagai kelangsungan pemburuan

Dapat membuat mati apa saja

angin gelap dingin adem

damai membilas tubuh berpeluh

wajah pasi tidur berbaris tanpa topi

berbantalkan semangat pada tilamnya

dalam membangunkan jiwa

Melirik jam dinding

setelah malam berlalu

dan tetap menyimpan riwayat

menyimpan rasa sakit

menggerimis di mata indahmu

semut senja aliran udara sejuk

(Pondok Petir, 16 September 2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun