Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Malam Membelah Senja

19 September 2018   09:15 Diperbarui: 19 September 2018   10:30 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest Harry527

Puisi : Edy Priyatna

Konsisten menyimpan riwayat

pada pintu gerbang kecil

sesuatu senantiasa telah terhunus

mengalir cairan pekat berwarna putih

Seumpama kelangsungan pemburuan

dapat membuat mati apa saja

hari hujan semakin dekat

tapi karena semakan dekat

Menggunakan komputer warnet

membuat cemas ayah dan ibu

ketika datang waktunya

harap tenang ada nan ujian

Positif membangunkan jiwa

setelah malam berlalu

tetap menyimpan riwayat

menyimpan rasa sakit

Tahi angin di mata indahmu

karena tenang menghanyutkan

ia tak gentar menghadapi

lancar laksanakan semua ujian

Waktu saja ku benam rindu ke dadamu

goresan kehidupan kuning jingga kemerahan

warna kenangan ada di matamu

ketika malam membelah senja

(Pondok Petir, 08 September 2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun