Puisi : Edy Priyatna
Konsisten menyimpan riwayat
pada pintu gerbang kecil
sesuatu senantiasa telah terhunus
mengalir cairan pekat berwarna putih
Seumpama kelangsungan pemburuan
dapat membuat mati apa saja
hari hujan semakin dekat
tapi karena semakan dekat
Menggunakan komputer warnet
membuat cemas ayah dan ibu
ketika datang waktunya
harap tenang ada nan ujian
Positif membangunkan jiwa
setelah malam berlalu
tetap menyimpan riwayat
menyimpan rasa sakit
Tahi angin di mata indahmu
karena tenang menghanyutkan
ia tak gentar menghadapi
lancar laksanakan semua ujian
Waktu saja ku benam rindu ke dadamu
goresan kehidupan kuning jingga kemerahan
warna kenangan ada di matamu
ketika malam membelah senja
(Pondok Petir, 08 September 2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H