Sebelum kerap kunikmati rangkaian kata
ku kunyah tanpa gigi
ku telan secara perlahan
semua makna dan arti
lalu kuminum air manfaat
mengikuti sebutan pendongeng
tersedia sebuah nagari aspirasi
dan ternyata nagari ini
sudah tak punya rembulan
bahkan tak punya matahari
hawa nafsu perjuangan
selalu tiada dan terus berkorban
Setelah jauh ku menjelajah
ilmuku terasa ringan ku bawa
dalam perjalanan selalu bertanya
agar semua tahu itu apa
mudah terjawab itu semua
moga otak tak membeku
diri ku senantiasa ingin mengerti
karena pengetahuan membuat ku lugu
siapkan dengan muatan
kini nagari itu tidak lagi memiliki pagi
jangan sampai kosong melompong
tersedia hanya bayangan ilusi
 Â
(Pondok Petir, 01 September 2018)
Puisi : Edy Priyatna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H