Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Nagari Sejuk karena Kerukunan

29 Agustus 2018   09:41 Diperbarui: 29 Agustus 2018   10:18 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.shutterstock.com

Puisi : Edy Priyatna

Kemudian setelah bait dalam sajak
terlulis dengan kegosongan
hitamnya dimasukkan ke dalam gelas
raut wajah terlihat tak jelas

hidup kita penuh kehendak
namun lidah ini terasa kelu
kehidupan adalah bangkit
dari putaran dan keterpurukan
betapa beruntungnya kita ini
telah hidup di nagari berdaulat
walau keadilan masih belum begitu tinggi

kini warnanya telah berubah
hingga membuatku terjaga
dan sadar bila membiarkan emosi
bagai tak memiliki cermin untuk introspeksi

kendati belum maksimal
kesinambungan berjalan perlahan
bertahan dalam damai tanpa perang
menciptakan kebersamaan nan indah
menuju masa depan dengan keihklasan
dalam perlindungannya pada setiap waktu
nagari sejuk karena kerukunan

(Pondok Petir, 19 Agustus 2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun