Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Membawa Harapan Sedemikan Jauh

24 Agustus 2018   06:23 Diperbarui: 24 Agustus 2018   08:01 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Genangan rindu tiada meniris

menyusuk terus kerongga dada

jembatan kembali membentang

terminal ditelan ribuan kesepian

angka bilangan terus menjulang

Dengan kecepatan tinggi

hingga merobohkan apa saja

papan reklame pohon kayu

bangunan gedung penduduk

vila dan kediaman lain

Mengganggu perjalanan musim

begitu tak ternyana

cukup mendebarkan hati

menimbulkan kegelisahan

keadaan hari terus berlalu

Waktu kini telah berganti lagi

almanak dinding masih tetap diam

padahal awal segera akan menjadi akhir

sementara ada perubahan mutasi

kadang mendadak langit menjadi gelap

Lalu hujan jatuh amat deras

walau hanya sebentar saja

hari tanpa harus mengejar dengan berlari

tanpa terasa bumi berputar pada porosnya

membawa harapan sedemikan jauh

(Pondok Petir, 14 Agustus 2018)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun