Puisi : Edy Priyatna
Genangan rindu tiada meniris
menyusuk terus kerongga dada
jembatan kembali membentang
terminal ditelan ribuan kesepian
angka bilangan terus menjulang
Dengan kecepatan tinggi
hingga merobohkan apa saja
papan reklame pohon kayu
bangunan gedung penduduk
vila dan kediaman lain
Mengganggu perjalanan musim
begitu tak ternyana
cukup mendebarkan hati
menimbulkan kegelisahan
keadaan hari terus berlalu
Waktu kini telah berganti lagi
almanak dinding masih tetap diam
padahal awal segera akan menjadi akhir
sementara ada perubahan mutasi
kadang mendadak langit menjadi gelap
Lalu hujan jatuh amat deras
walau hanya sebentar saja
hari tanpa harus mengejar dengan berlari
tanpa terasa bumi berputar pada porosnya
membawa harapan sedemikan jauh
(Pondok Petir, 14 Agustus 2018)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI