Puisi : Edy Priyatna
Seandainya saja kubenam rindu ke dadamu
ketika malam membelah senja
goresan kehidupan kuning jingga kemerahan
juga warna kenangan ada di matamu
Beserta perasaan kesal aku bilang
bahwa kau telah terlambat tiga menit
penutup hari pada minggu ini memucat
pintu dan jendela menelanjangi rembulan
Tidak kujumlah waktu saat menunggumu
pasti akan terasa lama
sekarang ini pun sudah kurasakan
kau tak kunjung datang
Badar diam tak bergerak menanti fajar
udara di semesta sekedip bintang merenung
apakah ini sepi berteduh di tubuhmu
waktu kau pinta mengendap di hatiku
Sebaliknya jamku sudah lewat
dan bila aku membilang
mungkin sudah lebih dari lima jam
tatkala kesudahannya kau menjejakan kaki
(Pondok Petir, 28 Juli 2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H