Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tatkala Kesudahannya Kau Menjejakan Kaki

7 Agustus 2018   08:28 Diperbarui: 7 Agustus 2018   08:32 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Seandainya saja kubenam rindu ke dadamu

ketika malam membelah senja

goresan kehidupan kuning jingga kemerahan

juga warna kenangan ada di matamu

Beserta perasaan kesal aku bilang

bahwa kau telah terlambat tiga menit

penutup hari pada minggu ini memucat

pintu dan jendela menelanjangi rembulan

Tidak kujumlah waktu saat menunggumu

pasti akan terasa lama

sekarang ini pun sudah kurasakan

kau tak kunjung datang

Badar diam tak bergerak menanti fajar

udara di semesta sekedip bintang merenung

apakah ini sepi berteduh di tubuhmu

waktu kau pinta mengendap di hatiku

Sebaliknya jamku sudah lewat

dan bila aku membilang

mungkin sudah lebih dari lima jam

tatkala kesudahannya kau menjejakan kaki

(Pondok Petir, 28 Juli 2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun