Puisi : Edy PriyatnaÂ
Memecah malam mendung selalu datang
ku dekap eratku pandang senyummu
dengan sorot mata nan keduanya buta
lalu kubisikan sebaris kata
siapa aku siapa kamu siapa kita
Siapa waktu sehingga berjalan begitu akrab
langkah hati mewujudkan percakapan
menciptakan sajak nan terus mengalir
maka disinilah aku sendiri sekarang menatap cakrawalaÂ
menitipkan sebuah doa nan penuh harapan
Â
Keadaan esok patah sebentar lagi hujan
kini pun sudah kuteraikan
tak kuhitung ketika saat menantimu
karena melancarkan letih kepergian
telah terjadi peristiwa besar
(Pondok Petir, 25 Juli 2018)