Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Senja Terhalang Halimun

19 Juli 2018   09:13 Diperbarui: 19 Juli 2018   10:01 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kaum berdemo menolak kolom

adalah haknya sebagai masyarakat

tidaklah pantas menuduh orang bawahan

hingga melakukan penyerahan

tampak ada pendar cahaya

namun tak kulihat rembulan

Belakang belatara besar hitam

beruntus rindu mulai mengambang

menggantung diri di atas langit

turun perlahan satu demi satu

memberi rindu di tanah lowong

lalu kubuka kain pengikat

Tinggi di atas kepala luka

terbentur langit kosong

nan kini mendadak menjadi gelap

padahal hari masih petang

ingin rasanya menemani kekasih

memburu ujung rindu

Sungguh sangat memprihatinkan

segeralah bertanggungjawab

tanpa mencari kambing hitam

janganlah rakyat di jadikan tumbal

senja terhalang halimun

merah jingga hanya terbayang

(Pondok Petir, 09 Juli 2018)

Puisi : Edy Priyatna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun