Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berangkaian Puisi Berputar

8 Juli 2018   04:23 Diperbarui: 8 Juli 2018   04:35 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Puisi : Edy Priyatna

                                

Rawan tanganku untuk di gentarkan

jemari terkejut mengikuti penguasa

pikiranku nan mengatur sukma

sebatas terjadilah goresan alat tulisku

demi lembar benang suci dalam jiwa

mengisahkan sebuah kisah pemeriksaan

nan terpatri menjadi satu corak

sambil lubuk ruang ingatanku

Tengok mata hatimu tersengut-sengut

hendak rasanya ku membasuh air matamu

mudah luka itu kering sembuh

sempadan kau bisa melukis pelangi

di pojok kedua matamu

jangan ada air mata lagi

kemudian aku hirup mata airmu

senggat kehausan rindu ini tetap terbenam

Angin malam mulai melantun

menggoda guguran daun di tepi jalur

suara gending nan berjengket

menamakan lantai dingin panggung akbar

sebentuk gedung pertunjukan

tengah di deretan depan bangku pendengar

serupa cerita sandiwara drama

berangkaian puisi berputar

(Pondok Petir, 28 Juni 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun